Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib

Senin, 14 April 2025 | 10:57 WIB
Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib
ILUSTASI. Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dirdik KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu menyebut salah satu tersangka telah meninggal dunia, sementara satu orang lainnya adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Papan proyek pembangunan toilet di SMPN 1 Cicurug, Kabupaten Sukabumi. [Sukabumiupdate.com/Billie]
ILUSTRASI. Papan proyek pembangunan toilet di SMPN 1 Cicurug, Kabupaten Sukabumi. [Sukabumiupdate.com/Billie]

"Benar dari dua tersangka yang satunya meninggal. Kalau enggak salah Bupatinya yang meninggal. Tapi di bawahnya ada PPK-nya gitu," kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Karena telah meninggal, KPK akan meminta pertanggungjawaban PPK yang menjadi tersangka.

"Dari situ juga selain dair pada pasal 2 dan 3 (kerugian negara). Juga ada pasal penyuapannya, sehingga kita akan mencoba kedua-keduanya. Kami buktikan mana lebih bisa, lebih cepat kami selesaikan," ujar Asep.

KPK sebelumnya melakukan penyelidikan dugaan penggelembungan anggaran pengadaan 488 toilet untuk fasilitas pendidikan di Kabupaten Bekasi yang dilakukan di tahun anggaran 2021.

Proyek pengadaan toilet ini menelan anggaran mencapai Rp98 miliar. Proyek ini dianggap janggal lantaran satu unit toilet seluas 3,5 m2 x 3,6 m2 itu dihargai hingga Rp196,8 juta.

Kasus WC Sultan di Bekasi

Kasus korupsi WC Sultan di Kabupaten Bekasi sebelumnya viral di media sosial. Menurut temuan warga, proyek satu toilet dengan dimensi 3,5x3,6 meter menghabiskan anggaran sampai Rp 196,8 juta.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun bereaksi. Mereka menelaah laporan dari masyarakat perihal adanya dugaan korupsi dalam pembangunan toilet di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Kasus Buronan Harun Masiku, Eks Jubir KPK Febri Diansyah Ngaku Bingung, Kenapa?

"Sudah ada verifikasi dan telaah oleh tim pengaduan masyarakat KPK kepada pihak masyarakat pelapor, namun demikian tentu terkait materi laporan tidak bisa kami sampaikan," ungkap Ali Fikri yang kala itu menjabat Plt Juru Bicara KPK di Jakarta, Senin (11/1/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI