Dukung Niat Prabowo Relokasi Warga Gaza, Gus Yahya: Jangan Berhenti Pak, Mohon Diproses Terus

Selasa, 22 April 2025 | 18:42 WIB
Dukung Niat Prabowo Relokasi Warga Gaza, Gus Yahya: Jangan Berhenti Pak, Mohon Diproses Terus
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Rabu (9/4/2025). [Antara]

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya angkat bicara soal wacana relokasi warga Gaza, Palestina ke Indonesia. Ia menilai pernyataan dari Presiden Prabowo Subianto itu perlu didukung.

Gus Yahya mengatakan setidaknya ada sesuatu yang bisa dimulai dari wacana relokasi itu. Sebab, jika tak ada ungkapan itu dari Prabowo, maka Indonesia dan negara lain tak akan bergerak.

"Kemarin kan Presiden Prabowo bilang Indonesia siap menampung keluarga Gaza untuk dibawa ke Indonesia. Saya bilang ini adalah something to start with. Membuat pernyataan itu adalah tindakan untuk memulai sesuatu," ujar Yahya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

Setelah adanya wacana itu, Yahya menilai Prabowo dan jajarannya harus menindaklanjuti banyak hal. Relokasi warga Gaza tidak mudah dan perlu melibatkan banyak pihak.

Misalnya seperti teknis pengangkutan warga Gaza, kendaraan yang akan digunakan, dan lokasi penampungannya.

Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (dua dari kiri) saat menjelaskan soal jatah konsensi tambang dari pemerintah yang dikelola PBNU. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (dua dari kiri) saat menjelaskan soal jatah konsensi tambang dari pemerintah yang dikelola PBNU. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

"Kapalnya itu nanti berhenti di mana? Terus bawa orang Gaza untuk masuk ke kapal, gimana caranya? Kalau pakai pesawat, pesawatnya mendarat di mana? Dan seterusnya. Jadi enggak mungkin Indonesia bertindak sendiri," jelasnya.

"Kan harus mencari kesepakatan berbagai stakeholder yang terlibat," lanjutnya. 

Meski menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR), Yahya menyebut pernyataan Prabowo cukup cerdik. Sebab, dunia internasional harus bereaksi atas kesiapan Indonesia merelokasi warga Gaza.

"Ketika Trump bilang, sudah pindah saja ke Indonesia gitu. Presiden Prabowo, oke siap Indonesia, siap menampung gitu kan. Supaya apa? Supaya ada sesuatu untuk mulai," jelas Yahya.

Baca Juga: Revisi UU ASN Titipan Prabowo? Ketua Komisi II DPR: Saya Cuma Politisi Kasta Sudra

Oleh karena itu, Yahya meminta Prabowo untuk tidak berhenti sampai membuat pernyataan saja. Lobi dan dialog dengan pemangku kepentingan Palestina juga harus dilakukan untuk bisa diketahui reaksinya.

Jika memang nantinya ada pertentangan karena munculnya permasalahan lain seperti kehilangan tanah air, maka hal itu harus segera dibahas.

"Arcici kan bilang, ya enggak bisa begitu. Nanti siapa yang jamin tanah airnya enggak hilang? Siapa yang jamin ini, siapa yang jamin itu? Ya mari kita rancang jaminan-jaminannya," ungkapnya.

"Mohon jangan berhenti soal ini Pak. Mohon diproses terus. Karena kami yakin bahwa ini mandat proklamasi," tambahnya memungkasi.

Rencana Tampung Warga Gaza di Pangkal Pinang

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan bahwa pemerintah Indonesia telah menyediakan lokasi untuk menampung 1.000 warga Gaza yang rencananya akan direlokasi. Akan tetapi, rencana tersebut masih perlu menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto

"Kalau kami siap, menunggu arahan Presiden (Prabowo Subianto). Kami tentu mendukung apa yang menjadi keputusan Presiden dan kami persiapkan," kata Gus Ipul ditemui di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). 

Menurut Gus Ipul, ada beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat penampungan sementara bagi warga Gaza tersebut. Salah satunya Pangkal Pinang yang ada di Bangka Belitung. 

Ada beberapa tempat yang bisa jadi tempat untuk evakuasi. Salah satunya nanti di Pangkal Pinang. Kami sudah persiapkan jika memang ada arahan dari Presiden. Tapi kan instansi lain juga banyak yang siap," imbuhnya.

Kendati begitu, Gus Ipul menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada arahan dari Presiden Prabowo mengenai relokasi warga Gaza tersebut.

Bukan Evakuasi, Ini Misi Prabowo buat Warga Gaza

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto membantah tudingan bahwa rencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza bertujuan untuk melakukan relokasi. 

Prabowo menegaskan bahwa rencana evakuasi itu bukan untuk relokasi, melainkan sebagai bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza. 

"Itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan yang penderitaan Rakyat Palestina yang begitu dahsyat ya, kita ingin berbuat sesuatu,” kata Prabowo di Antalya, Turki, dikutip Sabtu (12/4/2025). 

Saat ditanya hal tersebut dilakukan sebagai relokasi, Prabowo membantahnya. 

"Oh, tidak, tidak (relokasi), untuk membantu," tambah dia. 

Meski begitu, Prabowo mengaku belum bisa memastikan merencanakan waktu mengevakuasi 1.000 warga Gaza ini. Sebab, dia masih akan berkomunikasi dengan para pimpinan Palestina. 

“Ya ini saya sedang konsultasi, nanti saya akan ketemu dengan pimpinan-pimpinan dari Palestina juga gimana cara nanti pelaksanaannya,” ujar Prabowo.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI