Viral! Peserta Aksi May Day Diduga Kena Represi Aparat, Ada yang Kena Pukul dan Tendang

Kamis, 01 Mei 2025 | 14:45 WIB
Viral! Peserta Aksi May Day Diduga Kena Represi Aparat, Ada yang Kena Pukul dan Tendang
Massa Buruh dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/5/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Sekelompok massa yang akan menggelar aksi peringatan Hari Buruh Sedunia diduga mendapat tindakan represif oleh pihak kepolisian. Peristiwa itu viral usai diunggah di sosial media. Salah satu akun yang mengunggahnya yakni Instagram @reformasi.polri.

Dalam aksi yang direkam terlihat seorang petugas melakukan tindakan represi seperti menarik peserta aksi buruh dan diduga melakukan pemukulan.

“Aksi May Day di depan DPR mendapatkan represi dari aparat kepolisian. 3 banner, 2 bendera, dan 18 massa aksi disambut dengan represi, pemukulan, penarikan, dan pemeriksaan tas,” tulis akun tersebht, dikutp Kamis (1/5/2025).

Tindakan ini jelas membuat para netizen geram. Bersama-sama, warganet langsung membanjiri kolom komentar akun tersebut.

“Sama rakyat berani, sama ormas ‘hehe’,” tulis akun Instagram @hafizh***.

Sementara akun Instagram @haryo** mempertanyakan apakah ada prosedural yang dilakukan polri untul mengukur emosi personelnya.

“Ada gak sih psikotes untuk anggota polisi setiap tahun? Biar emosionalnya terkendali,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) mulai berdatangan ke depan Gedung DPR RI, Senayan, untuk peringatan Hari Buruh Sedunia, pada Kamis (1/5/2025).

Pantauan Suara.com di lokasi ada sekitar ribuan peserta aksi yang ikut dalam aksi ini. Terlihat massa membawa kepala babi berukuran raksasa yang terbuat dari kardus.

Baca Juga: Janji ke Massa Buruh, Prabowo Siap Miskinkan Koruptor: Enak Aja Udah Nyolong, Asetnya Gue Tarik!

Selain itu, ada pula ogoh-ogoh berbentuk orang bertopeng Donald Trump, lengkap dengan topi bergambar bendera Amerika Serikat.

“Kepala babi dan boneka Trump merupakan simbol dari kapitalisme,” kata salah seorang orantor dari atas mobil komando, di lokasi, Kamis.

Akibat kedatangan massa aksi yang mayoritas diisi oleh massa butuh dari federasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), ruas Jalan Gatot Subroto dari arah Semanggi menuju Slipi lumpuh total. Tidak ada kendaraan yang bisa lewat akibat tertutup massa yang membludak.

Selain KASBI, ada pula aliansi dari berbagai organisasi lainnya, seperti koalisi masyarakat sipil Fraksi Pekerja Industri (FKI).

Adapun dalam aksi aliansi GEBRAK mengusung beberapa tuntutan diantaranya yakni:

1. Cabut UU Cipta Kerja beserta PP turunannya, lawan badai PHK, sahkan RUU Ketenagakerjaan pro buruh, dan berikan kepastian dan jaminan kerja yang layak bagi kaum buruh;

2. Sahkan RUU PRT sekarang juga, berikan jaminan hukum bagi pekerja rumah tangga. Hapuskan hubungan kemitraan, pengakuan status pekerja bagi pengemudi ojol, taksi online dan kurir, jamin dan lindungi pekerja medis dan kesehatan, pekerja perikanan, dan kelautan, pekerja perkebunan dan pertanian, pertambangan dan buruh migrant;

3. Hentikan penggusuran pemukiman dan tanah-tanah rakyat, jalankan reforma agraria sejati. Berikan tanah dan teknologi pertanian bagi petani kecil;

4. Hentikan proyek-proyek PSN yang melakukan pengrusakan terhadap lingkungan, sahkan RUU Masyarakat demi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan Masyarakat Adat di seluruh penjuru negeri;

5. Cabut UU TNI, tolak militer masuk kampus, pabrik, kampus, pabrik dan desa. Tolak militer campur tangan urusan militer.

Janji Ketua DPR di Hari Buruh

Massa Buruh dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/5/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Massa Buruh dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/5/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Ketua DPR RI Puan Maharani, dalam momentum Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, berjanji akan memperkuat kebijakan demi melindungi hak-hak buruh dan menciptakan masa depan yang sejahtera untuk kaum pekerja.

“Ke depan, kita harus memperkuat kebijakan, pengaturan, dan program Pemerintah dalam memberikan jalan bagi buruh untuk mendapatkan perlindungan hak-hak buruh, penciptaan lingkungan kerja yang aman dan harmonis, serta masa depan buruh yang sejahtera,” kata Puan dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Bagi Puan, Hari Buruh Internasional harus menjadi momentum penting untuk merefleksikan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam memperjuangkan hak-hak buruh selama ini.

Ia menyebut tema May Day 2025, "Wujudkan Negara Kesejahteraan, Welfare State", menegaskan kembali komitmen bersama untuk mewujudkan negara yang memajukan kesejahteraan umum.

Negara kesejahteraan merupakan negara yang hadir dengan kebijakan-kebijakan pro kesejahteraan rakyat. DPR RI, imbuh dia, akan mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan negara kesejahteraan tersebut.

Untuk mewujudkan itu, menurut Puan, dibutuhkan kerja sama dan gotong royong dari semua elemen bangsa.

“Buruh, serikat buruh, pengusaha, pemerintah, dan DPR RI, semuanya harus mengambil peran dan tanggung jawab, gotong royong, kerja bersama menuju arah yang sama, yaitu bekerja memajukan kesejahteraan umum,” ucapnya.

Pada peringatan May Day kali ini, Puan juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh buruh di Indonesia atas dedikasinya dalam bergotong royong membangun Indonesia.

“Terima kasih untuk seluruh buruh atau pekerja Indonesia yang telah menjadi penggerak pembangunan ekonomi dan sosial bangsa. Buruhlah yang menjadi penopang dan tenaga penggerak roda industri dan ekonomi Indonesia,” katanya.

Dia pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan perjuangan buruh sebagai gerakan bersama membangun Indonesia yang adil, manusiawi, dan sejahtera bagi semua. Komitmen bersama itu diharapkan dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang berkeadilan bagi seluruh buruh di Indonesia.

“Sekali lagi, selamat Hari Buruh Sedunia 2025. Semoga perjuangan kita bersama menghasilkan buruh yang sejahtera dan seluruh rakyat Indonesia yang sejahtera,” demikian Puan.

Puan Maharani tampak hadir pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis. Presiden Prabowo Subianto juga hadir dalam agenda tersebut serta menyampaikan pidato yang berisi komitmen Pemerintah dalam menyejahterakan dan melindungi buruh.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI