Himpun Dana Rp170 Juta, Baznas DKI Gelar Sedot Tinja dan Instalasi Sanitasi Gratis di Jaksel

Rabu, 07 Mei 2025 | 15:33 WIB
Himpun Dana Rp170 Juta, Baznas DKI Gelar Sedot Tinja dan Instalasi Sanitasi Gratis di Jaksel
BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta menggelar program sedot tinja dan instalasi sanitasi secara gratis di Jakarta Selatan. (Foto: Dokumen Baznas DKI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Pemerintah Kota Jakarta Selatan Sangat mengapresiasi inisiasi dari Baznas DKI Jakarta dan PAL Jaya untuk program ini," pungkasnya.

Jakarta Darurat Sanitasi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkap masih banyaknya warga di Jakarta yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Hal ini memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan sekitar.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan bahwa ribuan kepala keluarga di Ibu Kota belum memiliki akses sanitasi layak. Akibatnya, banyak dari mereka yang masih membuang limbah langsung ke badan air.

"Sebanyak 1.083 atau 0,04 persen kepala keluarga yang tersebar di 10 kelurahan Jakarta masih berperilaku BABS terbuka," ujar Ani kepada wartawan, Selasa (6/5/2025).

Tak hanya itu, Pemprov DKI juga mencatat ada 119.528 kepala keluarga atau sekitar 4,6 persen yang belum memiliki septik tank. Praktiknya, mereka menggunakan jamban dengan saluran pembuangan langsung ke got atau sungai.

"Kondisi ini terjadi karena kurangnya pemahaman warga akan bahaya dari pembuangan limbah dari jamban ke badan air, selain itu juga karena keterbatasan area rumah warga untuk dibangun septik tank," jelas Ani.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air DKI, Robby Dwi Mariansyah, menegaskan pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan air limbah demi mencegah penyebaran penyakit dan memperbaiki kualitas lingkungan.

"Serta menyediakan sumber alternatif air baku dan air bersih dan sebagai sarana edukatif masyarakat untuk berpartisipasi menciptakan lingkungan sehat," kata Robby.

Baca Juga: Respons soal Desakan Pemakzulan Gibran, Mahfud MD: Gak Mungkin!

Upaya konkret dilakukan melalui pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD), yang terdiri dari dua jenis: SPALD setempat untuk skala kecil, dan SPALD terpusat yang mencakup kawasan komersial, permukiman padat, hingga tingkat kota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI