1. Vasektomi konvensional – dilakukan dengan sayatan dan pemotongan vas deferens secara langsung.
2. Vasektomi tanpa pisau bedah – prosedur minim risiko yang hanya menggunakan penjepit dan membuat lubang kecil untuk pemotongan saluran sperma.
Metode kedua lebih populer karena tidak memerlukan jahitan dan mempercepat proses pemulihan.
Efek Samping dan Risiko Vasektomi
Vasektomi sering disalahartikan sebagai kebiri, padahal secara medis, dua hal itu sangat berbeda.
Diketahui, vasektomi tidak mempengaruhi hormon laki-laki. Tetap bisa ‘berdiri’ dan tetap bergairah.
Namun, seperti prosedur medis lain, vasektomi memiliki potensi efek samping, antara lain:
- Perdarahan atau gumpalan darah di skrotum
- Luka dan infeksi
- Rasa nyeri pasca operasi
- Gangguan testis akibat cairan yang terjebak
- Granuloma sperma (peradangan)
- Kehamilan jika prosedur gagal
- Pembentukan kista di saluran atas testis
- Komplikasi serius terjadi sangat jarang, hanya pada 1-2 persen kasus.