Jemaah Haji Rentan Alami Stres Akut saat di Tanah Suci, Kenali Gejala dan Cara Penanganannya

Rabu, 14 Mei 2025 | 10:16 WIB
Jemaah Haji Rentan Alami Stres Akut saat di Tanah Suci, Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
ILUSTRASI--Jemaah Haji Rentan Alami Stres Akut saat di Tanah Suci, Kenali Gejala dan Cara Penanganannya. [Kemenag]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
jemaah haji embarkasi Palembang tunda berangkat karena hamil muda
ILUSTRASI--Jemaah haji embarkasi Palembang tunda berangkat karena hamil muda

Ketiga, adanya kecemasan atau ketakutan yang berlebihan. Merasa sedikit cemas di lingkungan baru adalah wajar. Namun, jika kecemasan tersebut menjadi berlebihan, tidak rasional, dan mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti, takut keluar kamar, takut ke masjid meski ditemani, atau panik berlebihan saat berada di keramaian. Upi menrgaskan kalau konfisi tersebut memerlukan perhatian serius.

Keempat, kebingungan terhadap tempat, waktu, dan orang (disorientasi). Jemaah yang mengalami masalah kejiwaan mungkin menunjukkan tanda-tanda kebingungan.

“Mereka bisa jadi tidak tahu sedang berada di mana, lupa hari atau tanggal, bahkan kesulitan mengenali teman serombongan atau pendampingnya,” kata Upi.

Kondisi ini sering disebut disorientasi dan membutuhkan evaluasi lebih lanjut.

Tanda terakhir, terjadi perubahan mood (kondisi suasana hati) yang cepat dan tidak terduga. Perhatikan fluktuasi suasana hati yang ekstrem dan cepat. Seorang jemaah mungkin tiba-tiba menjadi sangat mudah marah karena hal sepele, atau sebaliknya, mendadak menjadi sangat sedih, menangis tanpa alasan yang jelas, padahal beberapa saat sebelumnya tampak biasa saja.

Jika tanda-tanda tersebut teramati pada seorang jamaah, pendamping atau rekan jemaah diharapkan tidak mendiagnosis sendiri. Langkah awal yang bisa dilakukan ialah mendekati jemaah tersebut dengan empati, mencoba mendengarkan apa yang dirasakan, dan membantu penyesuaian diri jamaah, misalnya membantu cara menggunakan kamar mandi atau cara menggunakan lift.

“Jangan ragu untuk segera melaporkan kondisi tersebut kepada ketua rombongan atau Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) yang mendampingi. Mereka lebih kompeten untuk melakukan penilaian awal dan memberikan intervensi yang tepat, termasuk merujuk ke KKHI jika diperlukan,” saran Upi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI