Setiap rumah sakit tersebut memiliki instalasi farmasi yang bisa menjadi bagian dari sistem produksi dan distribusi obat.
Sebelumnya diberitakan, Dekan Fakuktas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menyarankan TNI untuk membuat berbagai jenis obat.
Usulan tersebut disampaikan seiring adanya rencana Kementerian Pertahanan untuk mengupayakan TNI turut produksi obat-obatan melalui laboratorium farmasi militer.
Ari menyampaikan bahwa Indonesia masih banyak membutuhkan obat-obatan untuk infeksi bakteri juga penyakit tidak menular.
"Kalau kita bisa bilang kan misalnya obat-obat untuk antibiotik, obat-obat yang berhubungan dengan obat kanker, obat-obat untuk hipertensi, jantung, insulin, segala macam obat-obat yang terkait dengan penyakit-penyakit tidak menular," kata Ari ditemui Suara.com di Kampus FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat 16 Mei 2025.
Menurutnya, berbagai jenis obat tersebut memang harus segera bisa diproduksi sendiri oleh Indonesia. Karena selama ini kebanyakan obat di dalam negeri didapatkan dari impor, sehingga harganya cenderung lebih mahal.
"Memang harusnya segera diproduksi. Sekali lagi ini tugas pemerintah, Kementerian Kesehatan harusnya fokus seperti itu, bukan mikirin masalah pendidikan kedokteran yang sudah ada yang ngurus," kata Ari.