Suara.com - Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), kembali menjadi sorotan.
Ia diduga pasang badan dan membela Joko Widodo (Jokowi) soal ijazah yang dimiliki.
Kabar itu beredar di media sosial X atau dulunya Twitter.
Akun bernama "carukwaluyo" memnbagikan gambar tangkapan layar dari artikel media.
Cuitan itu beredar pada Minggu, 4 Mei 2025 di X.
Di tangkapan layar itu, terdapat judul dari artikel berbunyi:
“Dedi Mulyadi: Hanya Kaum Radikal Yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi, Tangkap Dan Penjarakan Orang Orang Yang Menebar Fitnah Kepada Presiden Ke-7 Indonesia.”
Pemilik akun juga memberikan narasi. Ia meminta izin untuk membagikan tangkapan layar tersebut dan menyebut KDM sebagai "tokoh fenomena"
“Maaf ijin share,tokoh fenomena ini !!”
Baca Juga: Cek Fakta: Gaji Pengurus Koperasi Desa Merah Putih Rp5 Juta - Rp8 Juta Per Bulan
Melansir dari TurnBackHoax.id, per tangkapan layar dibuat pada Senin, 19 Mei 2025.
Unggahan tersebut telah dilihat 4.929 ribu kali, mendapatkan 9 jawaban, dibagikan ulang 7 kali, dan disukai oleh 14 pengguna X lainnya.
Tim Pemeriksa Fakta juga menelusuri kebenaran klaim dengan mengambil tangkapan layar (screenshot) secara parsial (sebagian) fokus ke bagian foto Dedi Mulyadi dan mengabaikan bagian tangkapan layar yang lainnya.
Menggunakan perkakas (tools) pencarian foto Google Lens hasilnya ditemukan foto Dedi Mulyadi yang dibagikan di unggahan tersebut digunakan di berbagai artikel berbagai media, salah satunya adalah yang dipublikasikan oleh MSN di artikel berjudul “Dedi Mulyadi Akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos” terbitan Selasa, 29 April 2025.
Artikel publikasi MSN tersebut mengarahkan ke artikel oleh TEMPO.CO yang terbit di hari, tanggal dan judul yang sama.
Selain itu, menggunakan perkakas pencarian gambar Google Image dengan kata kunci (keyword) “dedi mulyadi vasektomi bansos”, ditemukan artikel-artikel yang memuat foto yang meskipun diambil dari sudut yang berbeda tetapi mengkoroborasi mendukung artikel oleh TEMPO.CO.