Polisi Ungkap Penyebab Demo Ricuh Mahasiswa Trisakti di Depan Balai Kota Berujung Penangkapan

Kamis, 22 Mei 2025 | 13:41 WIB
Polisi Ungkap Penyebab Demo Ricuh Mahasiswa Trisakti di Depan Balai Kota Berujung Penangkapan
Foto sebagai ILUSTRASI: Ratusan mahasiswa Universitas Trisakti mendatangi Gedung DPR, Rabu (19/3/2025). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Plt Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Ruslan mengungkap awal mula unjuk rasa mahasiswa Trisakti di depan Balai Kota DKI pada Rabu (21/5) kemarin yang berujung ricuh.

Dia menyebut, awalnya saat aksi demo mahasiswa Trisakti itu berlangsung, massa sudah melawan arah menggunakan mobil komando dari Jalan Kebon Sirih ke Jalan Medan Merdeka Selatan.

"Massa aksi Trisakti dari kampus menuju jalan Kebon Sirih kemudian belok kiri Jalan Agus Salim lalu mokom (mobil komando) dan beberapa massa aksi belok kanan Jalan Merdeka Selatan dengan lawan arah menuju Balai Kota," ujar Ruslan kepada wartawan, Kamis (22/5/2025).

Tak lama setelah itu, dua orang mahasiswa malah mencoba menerobos masuk ke dalam kantor gubernur itu. Petugas pun kemudian mencoba menghalau agar mahasiswa tak bisa masuk, hingga kemudian terjadi keributan.

Bahkan, ia mengklaim ada tujuh anggota kepolisian yang berjaga dikeroyok oleh massa mahasiswa. Akhirnya, petugas pun membubarkan aksi itu dan berujung kericuhan.

Berdasarkan laporan, terdapat 93 massa aksi dan 47 unit sepeda motor yang diamankan petugas kepolisian.

"Dua orang mahasiswa menggunakan sepeda motor menerobos masuk pintu gerbang Balai Kota sehingga terjadi keributan dan pengeroyokan terhadap tujuh anggota Polri," katanya.

Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi puluhan mahasiswa di depan Balai Kota DKI Jakarta berujung ricuh pada Rabu (21/5/2025). Kericuhan pecah tepat saat para peserta aksi hendak membubarkan diri menuju Halte Balai Kota.

Aparat kepolisian tampak telah membarikade pagar kantor Gubernur DKI Jakarta. Belum diketahui pasti isu yang diangkat dalam aksi tersebut.

Baca Juga: Tuntut Penyelesaian Tragedi 1998, 93 Mahasiswa Trisakti Digelandang ke Polda Metro Jaya

Namun, dari keterangan yang terdengar langsung di lokasi, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyebut bahwa demonstrasi berkaitan dengan isu hak asasi manusia (HAM).

Aksi pecah ketika terjadi ketegangan antara mahasiswa dengan aparat. Sejumlah demonstran memukul tameng pembatas milik kepolisian hingga situasi memanas.

“Tidak seperti ini kalian melakukan aksi, bukan seperti ini membela HAM,” tegas Susatyo saat mencoba berdialog dengan koordinator aksi di depan Balai Kota.

Upaya komunikasi itu tak berlangsung mulus. Susatyo menyatakan bahwa tindakan para mahasiswa sudah melampaui batas karena melakukan kekerasan terhadap aparat yang berjaga.

“Ini sudah anarkis, kalian sudah melakukan pemukulan terhadap anggota saya, ini sudah tindak pidana,” lanjutnya.

Koordinator aksi dari atas mobil komando sempat berusaha menjelaskan maksud mereka, namun percakapan dua arah itu berlangsung tegang dan tanpa hasil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI