Suara.com - Beredar sebuah poster digital mencatut foto Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang bernarasi menyebut bahwa penumpang pesawat wajib vaksin Tuberkulosis (TBC).
Unggahan tersebut jadi perbincangan di media sosial hingga jadi pertanyaan publik.
Berikut narasi yang beredar:
“Semua penumpang yang akan naik pesawat agar sudah divaksin TBC dan menunjukan surat vaksin. Tujuannya untuk mencegah penyebaran lewat udara.”
![Unggahan yang menarasikan Menteri Kesehatan wajibkan penumpang pesawat vaksin TBC. [Dok. Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/26/56959-hoaks.jpg)
Informasi tersebut menyebar cepat di media sosial. Tentunya hal itu memicu kebingungan sekaligus keresahan masyarakat yang tengah mempersiapkan perjalanan udara menjelang libur panjang sekolah dan cuti bersama.
Lantas, benarkah Menteri Kesehatan mewajibkan vaksin TBC untuk naik pesawat?
Berdasarkan penelusuran Tim Anti Hoax Antara, unggahan tersebut tidak benar dan termasuk berita hoaks.
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan klarifikasi resmi melalui akun Instagram resminya.
Dalam pernyataan resminya, Kemenkes RI menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada kebijakan yang mewajibkan vaksin TBC sebagai syarat untuk bepergian menggunakan moda transportasi udara.
“Tidak benar. Tidak ada kebijakan seperti itu dari Kemenkes,” tulis akun resmi @kemenkes_ri, sembari menyertakan stempel “HOAKS” pada unggahan tersebut.
Kemenkes juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mengecek fakta dan tidak mudah mempercayai informasi yang beredar, terutama yang tidak berasal dari sumber resmi.
Heboh Vaksin TBC Usai Pertemuan Prabowo dan Bill Gates
Ramainya isu vaksin TBC sebagai syarat perjalanan udara ini diduga muncul setelah pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan pendiri The Gates Foundation, Bill Gates, pada 7 Mei 2025 di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Bill Gates membahas kerja sama terkait uji klinis vaksin Tuberkulosis yang dikembangkan dan didanai oleh yayasan Bill Gates.
Vaksin TBC yang tengah dikembangkan tersebut saat ini sedang menjalani uji coba di sejumlah negara, termasuk Indonesia.