Cium Tangan dan Kepala Menunduk, Ketum GRIB Jaya Hercules Minta Maaf ke Sutiyoso: Kami Anak Bapak

Rabu, 28 Mei 2025 | 21:29 WIB
Cium Tangan dan Kepala Menunduk, Ketum GRIB Jaya Hercules Minta Maaf ke Sutiyoso: Kami Anak Bapak
Ketua Umum DPP GRIB Jaya Hercules Rosario Marshal meminta maaf secara langsung terhadap mantan Kepala BIN Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso, Rabu (28/5/2025). (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Hercules Rosario Marshal meminta maaf secara langsung terhadap mantan Kepala BIN Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso, Rabu (28/5/2025).

Video permintaan maaf Hercules terhadap Mantan Gubernur DKI Jakarta ini viral usai diunggah di akun sosial media.

Salah satu akun Instagram yang mengunggahnya yakni @kontributor***ta.

Dalam video tersebut, terlihat Hercules yang mengenakan kemeja berlengan panjang dengan motif kotak-kotak meminta maaf sampai mencium tangan Sutiyoso.

Hercules saat itu juga mengaku jika telah menganggap Sutiyoso seperti ayahnya sendiri.

la pun mengenang ajaran Sutiyoso tentang arti pentingnya kesetiaan dan loyalitas.

“Saya meminta maaf bapak ya. Kami ini anak bapak,” kata Hercules sembari terus mencium tangan Sutiyoso, Rabu.

Hercules menambahkan bahwa ucapan dirinya kepada mantan Gubernur Jakarta itu merupakan spontanitas.

la bersyukur Sutiyoso menerima permintaan maafnya. Hercules juga menyampaikan permintaan maaf kepada istri, anak, cucu, dan seluruh keluarga besar Sutiyoso.

Baca Juga: Gubernur Wayan Koster Tolak Grib Jaya Besutan Hercules di Bali: Negara Berhak Menolak

Sebelumnya diberitakan, Letjen (Purn) TNI, Sutiyoso angkat bicara soal perminintaan maaf dari Ketua Umum Ormas GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshall.

Mantan Wakil Komandan Kopassus ini juga meminta agar permintaan maaf Hercules tidak berhenti kepada dirinya.

Pria yang akrab disapa Bang Yos ini meminta agar Hercules turut meminta maaf juga kepada Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo.

"Saya menghormati kesadaran dia untuk minta maaf, saya ini orang tua, saya mengabdi kepada negara lama di pemerintahan sipil dan TNI dan kalau dia minta maaf sama saya, saya terima,” kata Bang Yos, dikutip Selasa (6/5/2025).

"Kalau dia minta maaf sama saya, saya terima tetapi juga selayaknya juga dia minta maaf kepada Jenderal Purnawirawan Gatot," katanya menambahkan.

Perseteruan antara Bang Yos, Hercules, dan Gatot bermula ketika Sutiyoso setuju dan mendukung ikhwal rencana revisi UU Ormas yang akan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Bang Yos saat itu merasa gerah lantaran saat ini banyak Ormas yang mengenakan seragam layaknya tentara. Terlebih, ada sejumlah Ormas yang mengenakan baret merah khas milik Kopassus.

Mendengar hal itu, Hercules yang merupakan pemimpin Ormas GRIB Jaya, merasa geram. Hercules saat itu langsung menyerang mantan Gubernur Jakarta itu dengan kalimat sarkas, yang menyebut jika Bang Yos telah bau tanah.

Ketua Umum Grib Jaya Rosario de Marshall alias Hercules (tengah) dan Sekjen Grib Jaya Zulfikar (batik) saat memberi keterangan. (ist/ tangkap layar)
Ketua Umum Grib Jaya Rosario de Marshall alias Hercules (tengah) dan Sekjen Grib Jaya Zulfikar (batik) saat memberi keterangan. (ist/ tangkap layar)

Mendengar ucapan Hercules, membuat Gatot menjadi geram. Gatot menilai, ucapan yang dilontarkan Hercules kepada Bang Yos tidak sopan.

BMKG Laporkan Anak Buah Hercules

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan perkara pendudukan lahan milik negara yang diduga dilakukan oleh ormas GRIB Jaya.

Plt Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG Akhmad Taufan Maulana mengatakan aset tanah yang diduga diduduki anak buah Hercules tersebut memiliki luasan 127.780 meter persegi di wilayah Tangerang Selatan, Banten.

"Betul (telah melaporkan GRIB Jaya ke Polda Metro Jaya)," katanya saat dikonfirmasi, Jumat 23 Mei 2025.

Taufan menyampaikan bahwa laporan kepada polisi dilakukan, lantaran ulah ormas tersebut sudah sangat meresahkan dan mengganggu pembangunan.

Mereka kerap kali datang dan mengaku-ngaku sebagai ahli waris tanah yang sah atas tanah tersebut.

Akibatnya, proyek pembangunan Gedung Arsip BMKG yang dimulai sejak 2023 tak kunjung berjalan mulus, lantaran terus menerus diganggu oknum yang mengaku sebagai ahli waris.

"Intinya adalah lahan tersebut milik negara yang dalam hal ini dikelola oleh BMKG, dan sudah ada kekuatan hukum mengikat,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI