Itjen Kemenag: Pengawasan Tidak Cukup Hanya untuk Menemukan Kesalahan

Kamis, 29 Mei 2025 | 17:09 WIB
Itjen Kemenag: Pengawasan Tidak Cukup Hanya untuk Menemukan Kesalahan
Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunas memperkenalkan arah baru strategi pengawasan internal melalui tagline Pengawasan Berdampak: Solutif, Kolaboratif, dan Berkelanjutan. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami memastikan seluruh moda transportasi baik dari Madinah ke Makkah maupun sebaliknya, serta bus sholawat, berjalan sesuai standar kenyamanan dan ketepatan waktu. Tidak boleh ada pungutan liar dalam bentuk apa pun," ucap Khairunas.

Saat ini, Itjen sedang menginisiasi adanya pembangunan Dashboard Layanan Haji, sebuah sistem pemantauan digital yang dirancang untuk membantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dalam mengelola pergerakan jemaah, terutama menjelang fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Jemaah haji melakukan tawaf. [MCH 2024/Chandra Iswinarno]
Ilustrasi jemaah haji melakukan tawaf. [MCH 2024/Chandra Iswinarno]

"Dashboard ini adalah langkah awal menuju digitalisasi layanan haji yang lebih efisien dan transparan. Efektivitas layanan ini perlu didukung oleh sistem data yang terintegrasi, akurat, dan selalu diperbarui. Maka saya minta seluruh pihak, baik di tanah air maupun Arab Saudi, untuk memastikan kualitas dan konsistensi data sebagai fondasi utama keberhasilan layanan ini," tandasnya.

Antisipasi Cuaca Ekstrim

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan jemaah haji Indonesia agar mewaspadai cuaca ekstrem yang melanda Arab Saudi kekinian. Kondisi Arab Saudi kekinian sedang mengalami cuaca panas ekstrem yang mencapi 50 derajat celcius.

"Di sini ditegaskan juga bahwa cuaca sangat ekstrim, suhu di Saudi Arabia dan di Mekah sekarang ini sekitar 50 derajat celcius. Jadi ini satu persoalan tersendiri bagi kita orang Indonesia," kata Nasaruddin dalam konferensi persnya di Kantor Kemenag RI, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Mei 2025.

Oleh karena itu, ia mengimbau jemaah haji Indonesia untuk bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrem tersebut.

"Kemudian juga dihimbau untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian diri dengan cuaca tersebut. Misalnya seperti yang telah diumumkan oleh panitia terus-menerus agar selalu memelihara cairan tubuh, minum lebih banyak dan memelihara saving energy karena ini kan belum haji, belum hari H-nya," ujarnya.

Dia juga mengimbau jemaah agar tidak memaksakan diri di tengah cuaca panas ekstrem untuk menjalankan ibadah sunah.

Baca Juga: Ivan Gunawan Ingin Dipanggil Haji Igun, Kini di Madinah Meski Ramai Berita Visa Furoda Tak Terbit

"Jangan sampai nanti mengejar sunat, mau arba'in di Madinah, mau memperbanyak umrah di Mekah, tetapi nanti pada hari H-nya haji itu kolaps," katanya.

"Nah kita sudah menghimbau kepada jama'ah kita, saving energy untuk hari H-nya haji itu," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI