Berdasarkan informasi yang dihimpun, kedua saksi tersebut merupakan Koordinator Bidang Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan dan Fasilitasi Kerja Sama Kemenaker Isnarti Hasan (IH), dan pegawai administrasi umum pada UIN Jakarta Muhamad Arif As’ari.
Selain itu, KPK memanggil Analis Tata Usaha Direktorat Pengendalian Penggunaan TKA Kemenaker tahun 2019-2024 dan Pengantar Kerja Ahli Pertama Direktorat PPTKA Kemenaker tahun 2024-2025 Jamal Shodiqin, serta Pengantar Kerja Ahli Muda Kemenaker tahun 2018-2025 Alfa Eshad.
Mereka diperiksa untuk penyidikan kasus yang diduga terjadi di lingkungan Kemenaker pada 2019-2023.
Untuk penyidikan kasus tersebut, KPK pada pekan ini, Senin (2/6), sempat memanggil Staf Ahli Menaker Bidang Hubungan Internasional Haryanto.
Haryanto dipanggil sebagai Direktur PPTKA Kemenaker tahun 2019-2024, dan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemenaker tahun 2024-2025.
KPK juga memanggil Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker tahun 2020—2023 Suhartono, Pengantar Kerja Ahli Madya Kemenaker Fitriana Susilowati, dan Koordinator Bidang Uji Kelayakan dan Pengesahan RPTKA di Direktorat PPTKA Kemenaker pada bulan September 2024—2025 Rizky Junianto.
KPK pada Selasa (3/6), memanggil Direktur PPTKA Kemenaker tahun 2017-2019 Wisnu Pramono, dan Direktur PPTKA Kemenaker tahun 2024-2025 Devi Anggraeni.
Kemudian pada Rabu (4/6), KPK memanggil Tenaga Sub Profesional Direktorat PPTKA Kemenaker M. August Diratara Hernoto, sopir di Kemenaker Yongki Prabowo, Koordinator Analisis dan PPTKA Kemenaker tahun 2021-2025 Gatot Widiartono, serta Petugas Saluran Siaga RPTKA pada tahun 2019—2024 dan verifikatur pengesahan RPTKA di Direktorat PPTKA Kemenaker pada tahun 2024—2025 Putri Citra Wahyoe.
Baca Juga: Adukan Penyidik KPK ke Dewas-Bareskrim Dicap Merintangi Penyidikan, Kubu Hasto Dongkol: Keterlaluan!