Jelang 500 Tahun Jakarta, Bang Doel Bakal Buat Karnaval Kebudayaan Tiap Bulan

Minggu, 08 Juni 2025 | 17:54 WIB
Jelang 500 Tahun Jakarta, Bang Doel Bakal Buat Karnaval Kebudayaan Tiap Bulan
Abang None Jakarta Selatan membawakan tari Topeng Betawi saat Car Free Day (CFD) di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/6/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/agr]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengaku bakal membuat karnaval kebudayaan dalam perayaan HUT Jakarta ke-498.

Karnaval kebudayaan, nantinya bakal dilakukan setiap bulan, di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia.

Hal ini bertujuan, lanjut Rano, untuk menyambut usia Jakarta yang akan mencapai setengah abad.

"Nah kemudian dalam rencana-rencana besarnya, tiap bulan menuju 500 tahun, kita akan membuat karnaval besar budayaan. Memang hanya di sekitar Bundaran HI,” kata Rano, di Jakarta, Minggu 8 Juni 2025.

Adapun, percobaan pertama festival kebudayaan bakal dilakukan pada Minggu 29 2025 nanti.

Bakal ada penampilan 5 ribu kesenian Betawi, mulai dari pencak silat hingga tari-tarian.

"Kenapa di tanggal 29 (Juni), nggak bisa di tanggal 22 (Juni), karena kalender ulang tahun DKI pasti pagi kita paripurna. Nggak mungkin," kata pria yang akrab disapa Bang Doel ini.

"Jadi kemudian siang pasti ada kegiatan di balai kota. Nah, jadi untuk perayaan di sini kita undur di tanggal 29 gitu loh," katanya.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga bakal menambah titik hiburan dalam car free day (CFD) di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Makin Parah, Pemprov DKI Kaji Lima Lokasi untuk CFD Baru

Menurutnya, selain merayakan HUT Jakarta, CFD juga merupakan sumber kebahagiaan masyarakat.

"Dari survei kita selama sebulan ini, kehadiran hiburan menambah kebahagiaan. Jadi selain sehat, juga happy. Itu kenapa saya minta sama dinas untuk membuatkan CFD ini menjadi tempat yang bahagia."

"Kemudian, dalam rencana-rencana besarnya, tiap bulan menuju 500 tahun, kita akan membuat karnaval besar kebudayaan," ujarnya.

Titik hiburan di CFD Jakarta selain berada di Jakarta Creative Zone, Dukuh Atas, kata Bang Doel, juga akan diselenggarakan di kawasan Gelora Bung Karno dan area air mancur di ujung Jalan Thamrin.

Rano Karno saat menggelar open house di rumahnya kawasan Karang Tengah, Jakarta Selatan pada Selasa (1/4/2025). [Suara.com/Rena Pangesti]
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyatakan pemprov bakal membuat karnaval kebudayaan menyambut 500 tahun ulang tahun Jakarta. [Suara.com/Rena Pangesti]

Bang Doel menyebut bakal menghadirkan lebih banyak kegiatan untuk menarik masyarakat yang tengah beraktivitas di CFD sehingga bisa menurunkan penggunaan kendaraan pribadi.

"Ya, kalau saya lihat memang CFD ini menjadi favorit. Makanya saya mempunyai pemikiran juga mendapat masukan. Satu yang kita dapat dari CFD ini, ini sebetulnya analisa yang cukup lama. Emisi karbon di Jakarta menurun. Itu terbukti."

"Artinya ini membuat udara Jakarta, cuman kan momennya hanya satu hari dalam seminggu," ucap Bang Doel.

Sebelumnya diberitakan, sorotan lampu LED yang memancarkan angka hitung mundur di Bundaran HI, Jakarta Pusat, bukan hanya sekadar penanda menuju usia ke-500 Kota Jakarta pada tahun 2027. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan instalasi tersebut akan tetap menyala hingga masa jabatan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno berakhir pada 2030 mendatang.

Wakil Gubernur Rano Karno menegaskan bahwa countdown yang kini terpasang di ikon ibu kota itu bukan program jangka pendek.

Menurutnya, angka yang terpampang bukan sekadar perayaan satu hari, melainkan bagian dari rangkaian panjang menyambut lima abad perjalanan Jakarta.

"Tentu istilahnya, 500 tahun itu sebetulnya memang di 2027. Tapi, kalau dihitung periode, periode kita baru selesai 2030," ujar Rano kepada wartawan, Minggu 1 Juni 2025.

"Bukan berarti di 2027 itu naik, kemudian kemudian turun, enggak boleh. Dia harus tetap," ucap Rano.

Lebih jauh, Rano tak menampik bahwa pemasangan LED countdown itu memicu perdebatan di kalangan publik.

Kritik yang muncul di media sosial menyebut bahwa hitung mundur menuju tahun 2027 terasa terlalu dini dan dinilai membuang anggaran.

Namun, Rano punya pandangan berbeda. Ia justru menilai waktu dua tahun bukanlah durasi yang panjang bila melihat banyaknya agenda yang harus dipersiapkan oleh pemerintah daerah.

"Weh, dua tahun cepat, loh. Kita enggak berasa empat bulan sudah nih. Kita aja sama Pak Gub udah empat bulan, baru menyelesaikan 100, 100 program. Cepat dua tahun itu. Nah, makanya mempersiapkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI