'Bapak' dalam Percakapan Harun Masiku Terungkap, Ahli Bahasa: Merujuk ke Hasto Kristiyanto

Kamis, 12 Juni 2025 | 14:54 WIB
'Bapak' dalam Percakapan Harun Masiku Terungkap, Ahli Bahasa: Merujuk ke Hasto Kristiyanto
Sidang lanjutan Hasto Kristiyanto beragendakan mendengar keterangan ahli bahasa dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) Frans Asisi Datang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (12/6/2025). [ANTARA/Fath Putra Mulya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli Bahasa memastikan bahwa makna kata 'bapak' dalam komunikasi antara Harun Masiku dengan Satpam PDIP Nur Hasan merujuk kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Pernyataan itu disampaikan Akademis ahli bahasa dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) Frans Asisi Datang dalam sidang kasus dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dan dugaan perintangan penyidikan yang menjadikan Hasto sebagai terdakwa.

Awalnya, jaksa memutarkan rekaman suara yang menunjukkan komunikasi antara Nur Hasan dengan Harun Masiku yang tersambung melalui telepon pada 8 Januari 2020 lalu.

Dalam percakapan itu, Nur Hasan menyampaikan amanah dari seseorang kepada Harun Masiku untuk merendam ponselnya.

"Ini ada Amanah, pak. Handphone bapak harus direndam di air," kata Nur Hasan dalam rekaman suara yang diputar di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 12 Juni 2025.

"Iya pak, iya, Di mana?" tanya Harun.

"Di DPP," jawab Nur Hasan.

"Di mana disimpannya, Pak?" lanjut Harun.

"Di air, direndam di air," timpal Nur Hasan.

Baca Juga: Hasto PDIP Kuliti Keterangan Ahli Bahasa di Sidang: Konteks yang Disampaikan Berasal dari Penyidik

"Di mana itu?" balas Harun.

"Nggak tahu saya," sahut Nur Hasan.

Kemudian, dalam percakapan itu terdengar Nur Hasan dan Harun Masiku melakukan janji untuk bertemu. Kemudian, Nur Hasan dan Harun menyebut kata 'bapak'.

"Atau di mana? Atau di DPP?" tanya Harun.

"Iya di situ aja, pak," kata Nur Hasan.

"Di mana?" lanjut Harun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI