Prabowo 'Sentil' Pramono Soal Giant Sea Wall: DKI Siap Ikuti Arahan Pusat!

Jum'at, 13 Juni 2025 | 20:27 WIB
Prabowo 'Sentil' Pramono Soal Giant Sea Wall: DKI Siap Ikuti Arahan Pusat!
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi, Chico Hakim angkat bicara soal Presiden Prabowo Subianto yang menyinggung Pramono Anung terkait proyek tanggul laut raksasa alias Giant Sea Wall.

Chico menilai tak ada permasalahan dari apa yang disampaikan Prabowo.

Sebab, kepala negara juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Pramono untuk membantu pelaksanaan mega proyek tersebut.

"Saya rasa kalau kita tonton video terkait pidato Pak Prabowo kemarin sudah cukup jelas ya. Beliau menyampaikan bahwa beliau beberapa waktu sebelum hari tersebut pidato bertemu dengan Pak Pram juga telah mengirim utusan untuk berbicara dengan Pak Pram dan Pak Pram menyanggupi," ujar Chico kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).

Chico pun menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan ikut arahan Prabowo dalam pembangunan Giant Sea Wall.

"Kita melihat dari situ saja. Intinya pemerintah provinsi DKI Jakarta tentunya akan patuh pada arahan pemerintah pusat yang dipimpin Pak Prabowo," ujarnya.

Sementara, Gubernur Pramono kemarin mengaku telah diminta menambah bagian Pemprov DKI dalam pembangunan tanggul pantai yang tergabung dalam proyek North Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Proyek NCICD ini dikerjakan Pemprov DKI bersama dengan Pemerintah Pusat. Giant Sea Wall juga termasuk dalam proyek NCICD tersebut.

Pramono mengatakan, kini DKI ditugaskan membangun tanggul pantai sepanjang 19 kilometer.

Baca Juga: PDIP Dinilai Hati-hati Hadapi Tawaran Gabung Pemerintah, Bakal Terima Kursi Kabinet?

"Dulu awalnya Giant Sea Wall yang menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta itu 12 Km ya? 12 Km," ucapnya.

"Tetapi rencana baru menjadi 19 Km. Jadi ada kenaikan 7 Km. 12 Km atau 19 Km, Pemerintah DKI tentunya akan secara sungguh-sungguh mempersiapkan ini," jelas Pramono di Muara Karang, Kamis (12/6).

Pramono menilai pembangunan NCICD ini perlu segera dilaksanakan demi menanggulangi bencana banjir rob yang kerap terjadi di kawasan pesisir Jakarta.

"Karena ini untuk kepentingan masyarakat kita. Dan yang paling utama yang harus diketahui publik adalah permukaan kita ini dari waktu ke waktu turun terus," jelasnya.

Presiden Prabowo Subianto mencari-cari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat sedang menyampaikan pidato di acara International Conference on Infrastructure di JCC Senayan, Jakarta, sore ini.

Prabowo mencari Pramono saat tengah berpidato menyampaikan pentingnya megaproyek giant sea wall atau tanggul laut pantai Utara Jawa.

Kepela negara menekankan Jakarta menjadi salah satu wilayah prioeitas selain Semarang, Pakalongan, dan Brebes.

Awalnya, Prabowo menyampaikan perkiraan anggaran untuk pembangunan giant sea wall sebesar 80 miliar dollar. Khusus untuk Teluk Jakarta, diperkirakan menghabiskan biaya 8-10 miliar dollar.

"Kalau 8-10 miliar dollar saya kira kita sendiri mampu. Di sini Gubernur DKI hadir tidak? nggak hadir?" tanya Prabowo mencari keberadaan Pramono di lokasi acara, Kamis (12/6).

"Waduh ini coba diselidiki kenapa tdk hadir, pakai kacamata supaya," sambung Prabowo berkelakar.

Prabowo menjelaskan ia sebelumnya sudah bertemu dengan Pramono maulun mengirimkan utusan untuk membahas kesiapan Jakarta dalam pembangunan tanggul laut di Teluk Jakarta.

"Tapi saya sudah ketemu, saya sudah ketemu beberapa hari lalu dan saya sudah kirim utusan, tanya gubernur DKI dukung proyek ini atau tidak? Saya dapat jawaban 'dukung', alhamdulillah karena APBD DKI sangat besar," kata Prabowo.

Rencananya pemerintah pusat akan bekerja sama dengan Pemprov Jakarta perihal pembiayaan untuk megaproyek tersebut.

"Jadi saya bilang DKI harus urunan, pemerintah pusat urunan. Jadi kalau 8 miliar dollar katakanlah 8 tahun berarti 1 miloar dollar satu tahun," kata Prabowo.

Prabowo kemudian berkelakar ke Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menurutnya tegang karena ia rengah membahas perihal anggaran.

"Menteri keuangan sudah kelihatan tegang, melihatnya. Tenang Bu, DKI nyumbang. Jadi DKi setengah, pemerintah pusat setengah, karena ini untuk DKI sebenarnya ya. Jadi tanggul Utara DKI kemudian nanti selanjutnya di depan Semarang," kata Prabowo.

Jakarta - Semarang Prioritas

Sebelumnya, Prabowo mengatakan wilayah Jakarta dan Semarang menjadi prioritas dalam pembangunan tanggul laut pantai Utara Jawa.

Prabowo menyadari air laut di wilayah-wilayah tersebut sudah sampai mengancam kehidupan masyarakat sekitar.

"Prioritas kita adalah DKI, Semarang. Semarang, Pekalongan, Brebes, itu air sudah mengancam kehidupan rakyat kita. Harus segera dan ini suatu yang harus kita laksanakan," kata Prabowo.

"Dan kita terbuka perusahaan-perusahaan dari Tiongkok, Jepang, Korea, Eropa, Timur Tengah yang mau ikut silakan, tapi kita tidak tunggu, kita akan gunakan kekuatan kita sendiri," sambung Prabowo.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya proyek pembangunan Giant Sea Wall di pantai Utara Jawa. Menurut kepala negara proyek tersebut sangat strategis dan sangat vital bagi Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya di acara International Conference on Infrastructure, JCC Senayan, Jakarta.

Prabowo berujar giant sea wall meupakan salah satu megaproyek yang harus dilaksanakan.

"Tanggul laut pantai Utara Jawa. Proyek ini sangat vital, proyek ini berada dalam perencanaan Bappenas sejak '95. Bayangkan, sejak '95, 30 years ago kalau tidak salah ya 30 tahun lalu," kata Prabowo.

Prabowo menekankan agar Indonesia tidak perlu berkecil hati lantaran proyek giant sea wall aegera dilakukan.

Prabowo menyatakan mulai sekarang tidak akan ada lagi penundaan pengerjaan tanggul laut dengan panjang sekitar 500 km yang membentang dari Banten sampai ke Gresik, Jawa Timur

"Sekarang tidak ada lagi penundaan sudah tidak perlu lagi banyak bicara, kita akan kerjakan itu segera saudara-saudara sekalian," kata Prabowo.

Lama Pengerjaan

Prabowo membeberkan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membangun tanggul laut sepanjang 500 km di pantai Utara Jawa. Total, megaproyek tersebut membutuhkan alokasi anggaran mencalai 80 miliar dollar.

Sementara waktu pengerjaan, untuk Teluk Jakarta saja diperkirakan membutuhkan waktu 8 tahun hingga 10 tahun. Sedangkan waktu pengerjaan hingga selesai sampai ke Jawa Timur, diperkirakan membutuhkan 15 tahun hingga 20 tahun.

"Tidak ada masalah. Ada pepatah kuno 'perjalanan 1000 kilometer dimulai oleh satu langkah', kita akan segera mulai itu," kata Prabowo.

Kekinian, Prabowo telah menginstruksikan tim dari pemerintah untuk melakukan keliling atau roadshow dalam waktu dekat.

Prabowo berujar ia akan membentuk badan otorita untuk pengerjaan megaproyek di pantai Utara Jawa. Ia menyebutnya badan otorita tanggul laut pantai Utara Jawa.

"Orang Indonesia seneng dengan singkatan-singkatan, jadi kita lagi cari singkatan yang enak itu, badan otorita BO, tanggul laut pantura jawa TLPJ, jadi BO TLPJ," kata Prabowo.

"Kalau disingkat gimana tuh? Iftitah gimana kalau singkatannya tuh, BO apa?" tanya Prabowo kepada salah satu menteri.

Prabowo memastikan pemerintahan yang ia pimpin akan memulai pembangunan megaproyek giant sea wallz.

"Ini vital dan ini sesuatu megaproject. Sata akan mulai, saya tidak tahu presiden mana yang akan menyelesaikan tapi kita harus mulai dan kita akan mulai," kata Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI