Selain itu, hindari sumber polusi dalam ruangan seperti pembakaran lilin, dupa, atau merokok di dalam rumah. Beberapa tanaman dalam ruangan seperti lidah mertua, spider plant, atau peace lily juga dapat membantu menyaring racun dari udara.
5. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Tubuh yang sehat lebih mampu melawan dampak negatif polusi. Konsumsi makanan bergizi yang kaya antioksidan (buah dan sayur) untuk membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dari polusi. Pastikan juga minum air yang cukup dan mendapatkan istirahat yang cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal.
Aksi Kolektif Pemerintah dan Masyarakat: #GerakLebihBersih
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak tinggal diam. Dalam upaya menjaga kondisi udara dan sekaligus memperingati perayaan puncak Hari Lingkungan Hidup (HLH) 2025, Pemprov DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam tantangan #GerakLebihBersih selama 14 hari, mulai dari 7-20 Juni 2025.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk mendorong warga beralih ke transportasi umum, berjalan kaki, bersepeda, dan moda transportasi ramah lingkungan lainnya.
Langkah ini sangat penting dan berkontribusi langsung dalam mengurangi emisi PM2.5, yang merupakan penyumbang utama polusi udara. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kita secara kolektif dapat membantu memperbaiki kualitas udara di Jakarta.
Krisis polusi udara adalah tanggung jawab bersama. Dengan pemahaman yang baik tentang bahayanya dan penerapan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan keluarga, sekaligus berkontribusi pada upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Mari bersama-sama menjadikan Jakarta kota yang layak huni dengan udara yang lebih bersih.
Baca Juga: 9 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Bantu Kurangi Sampah Plastik