Bak Peringati Kematian Hussein di Karbala, Iran Kibarkan Bendera Merah Simbol Balas Dendam ke Israel

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 15 Juni 2025 | 14:35 WIB
Bak Peringati Kematian Hussein di Karbala, Iran Kibarkan Bendera Merah Simbol Balas Dendam ke Israel
Pengibaran bendera merah oleh pemimpin Iran simbol balas dendam ke Israel. (bidik layar video)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah video beredar di media sosial X (dulu Twitter), di mana memperlihatkan bendera merah dikibarkan di atas sebuah masjid di Iran. Bendera merah adalah simbol balas dendam atas serangan Israel yang menewaskan sejumlah petinggi militer hingga para ahli nuklir negara itu.

Pengibaran bendera merah itu juga dibenarkan sebagaimana dikutip dari kantor berita Iran, Fars. Kantor media itu mengunggah video detik-detik pengibaran bendera merah oleh pemimpin Iran.

Bendera merah itu dikibarkan di atas masjid di Kota Qom, Iran.

"Bendera merah balas dendam berkibar di atas masjid suci Jamkaran," ujar kantor berita Fars.

Diketahui, bendera merah kerap dikibarkan di atas masjid selama bulan Muharram. Di mana saat itu umat Islam Syiah memperingati meninggalnya Hussein bin Ali, keturunan Nabi Muhammad.

Pengibaran bendera selain di bulan Muharram amat jarang terjadi di Iran. Hal ini menandakan bagaimana pemimpin Iran dan warganya amat marah akan serangan Israel baru-baru ini.

Selain berwarna merah, dalam bendera itu juga tertulis frasa bahasa Arab, “Ya la-Tharat al-Hussein,” yang apabila diterjemahkan sebagai, “Hai para penuntut balas Hussein.”

Sebagai cucu Muhammad, Hussein adalah salah satu tokoh paling suci dalam Islam Syiah, di mana ia adalah perwujudan keadilan. Ia dibunuh pada tahun 680 dalam pertempuran Karbala (di Irak saat ini), oleh pasukan Yazid.

Diketahui, Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025) dalam skala besar. Serangan itu diberi nama operasi 'Rising Lion' dengan target melenyapkan nuklir Iran.

Baca Juga: Rudal Hipersonik Iran Gagal Dicegah Israel: Kota Haifa Hancur, Korban Berjatuhan

Akibat serangan Israel itu, Iran melaporkan tewasnya petinggi militer mereka, Mayor Jenderal Hossein Salami, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, bersama dengan ilmuwan nuklir senior Fereydoon Abbasi dan Mohammad Mahdi Tehranchi.

Tokoh lain yang tewas adalah adalah Gholam Ali Rashid, kepala markas pusat militer Iran, dan Abdolhamid Minuchehr, kepala Fakultas Teknik Nuklir di Universitas Beheshti.

Ultimatum Presiden Iran ke Israel

Masoud Pezeshkian, Presiden Iran (instagram/drmasoudpezeshkian)
Masoud Pezeshkian, Presiden Iran (instagram/drmasoudpezeshkian)

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Sabtu (14/6), telah memperingatkan Israel akan tanggapan yang lebih keras dari Angkatan Bersenjata Iran jika negara itu melanjutkan serangannya kembali terhadap Republik Islam tersebut.

Dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Pezeshkian mengutuk agresi rezim Israel yang didukung oleh AS dan sekutunya, bersumpah akan memberikan tanggapan militer yang lebih kuat jika serangan terus berlanjut.

Presiden Iran juga mengkritik standar ganda yang diterapkan negara-negara Barat tentang hak asasi manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI