Suara.com - Hotman Paris dan Otto Hasibuan merupakan dua advokat asal Indonesia yang namanya cukup populer saat ini.
Keduanya memiliki karier yang moncer di dunia hukum dalam menangani kasus-kasus besar. Mereka diketahui sudah bersahabat sejak lama.
Hanya saja, jalinan pertemanan mereka sempat memanas. Tapi belakangan, Hotman dan Ott akur lagi.
Keakraban mereka terbaru terlihat saat Otto jadi bitang tamu program QnA di Metro TV. Sementara Hotman Paris didapuk menjadi salah satu panelis yang bakal menanyai sahabatnya tersebut di 'kursi panas.'
Awalnya, host acara tersebut bertanya pada Otto. Ia menyinggung kenapa Otto tak dikelilingi sederet perempuan seperti rekan sejawatnya, Hotman Paris.
"Sudah sukses dan kaya dong, tapi kok enggak dikelilingi perempuan seperti Bang Hotman sih?" kata host bertanya.
Otto menyanggah. Sebab ia mengaku dikelilingi perempuan selama ini.
Tapi bukan seperti Hotman, wanita yang mengelilingi Otto adalah keluarganya.
"Saya dikelilingi perempuan loh. Ada tiga putri saya, perempuan juga ada istri saya, jadi empat. Sekarang ada mantu lagi," ujar Otto Hasibuan.
Baca Juga: Daftar 10 Pejabat Terkaya, Ada Raffi Ahmad hingga Mertua Jessica Mila
Secara mengejutkan, Hotman Paris melontarkan pertanyaan kepada Otto.
"Ya emang enggak suka wanita cantik?" kata Hotman bertanya disambut tawa para hadirin.
Menariknya lagi, jawaban Otto Hasibuan justru terbilang nakal. Ia tak menampik suka dengan perempuan cantik dan bahkan sering ditegur istrinya.
"Siapa yang tidak suka yang cantik-cantik? Semua orang suka akhirnya ngaku juga. Iya kan?" kata Otto.
"Kalau istri saya tanya, "Eh, kok lihat-lihat itu?" Saya bilang, "Mam, saya bilang,"Ini mata kalau enggak lihat cantik kan salah dong."
Otto Hasibuan tentu bercanda dengan istrinya.
"'Ya kan masa cantik enggak boleh dilihat? Yang jelek-jelek yang dilihat'." Ya, saya bercandain begitu aja gitu loh," kata Otto disambut tawa hadirin.
Profil Otto Hasibuan
Otto Hasibuan lahir pada 5 Mei 1955** di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Ia menempuh studi hukum S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM), lalu meraih gelar master di bidang Comparative Law dari University of Technology Sydney, Australia dan gelar doktor dari UGM .
Pada Oktober 2014, Otto dianugerahi gelar Profesor Kehormatan oleh Universitas Jayabaya atas dedikasinya dalam penegakan hukum.
Karier Otto Hasibuan dimulai pada tahun 1986 dengan mendirikan firma hukum Otto Hasibuan & Associates (sekarang Hasibuan & Hasibuan). Ia juga aktif dalam organisasi advokat: sebagai Wakil Sekretaris dan Ketua di IKADIN, serta Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) untuk dua periode (2005–2015) dan kembali 2020–2025
Otto Hasibuan dikenal sebagai kuasa hukum dalam beberapa kasus besar di Indonesia.
Pada 2016, Otto menangani kasus kopi sianida. Ia membela Jessica Wongso dengan argumen bahwa motif pembunuhan tidak logis.
Otto juga pernah turut mendampingi Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP. Bukan cuma itu, ia juga pernah mewakili Djoko Thandra untuk perkara pengalihan hak tagih Bank Bali, sebelum bersengketa soal honor senilai USD2,5 juta
Selain berpraktek sebagai advokat, Otto juga aktif menjadi dosen di berbagai institusi—seperti UGM, Universitas Jayabaya, dan Universitas Pelita Harapan. Ia juga dikenal sebagai pebisnis, terutama dalam bidang hukum dan usaha golf-restoran melalui Ottolima di kawasan Senayan Avenue, Jakarta.
Sejak 21 Oktober 2024, Otto menjabat sebagai Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Prabowo–Gibran. Ia juga sempat bergabung dalam tim hukum sengketa Pemilu 2024.