
"Maka pada triwulan kedua ini mereka tidak mendapatkan lagi bantuan," kata Gus Ipul dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 27 Mei 2025.
Bantuan yang dimaksud ialah program keluarga harapan (PKH) maupun sembako.
Gus Ipul menambahkan, 1,8 juta yang dicoret itu akan dialihkan kepada keluarga lain yang lebih berhak menerima.
Dari 1,8 juta orang yang dikeluarkan dari penerima bansos, Gus Ipul menuturkan kalau sebagian juga ada yang sudah graduasi atau naik kelas taraf ekonominya.
Sehingga, dianggap sebagai kelompok kelas menengah rentan miskin.
Sementara itu, bansos Kemensos untuk triwulan kedua tahun ini telah mulai dicairkan hari ini, Rabu 28 Mei 2025.
Gus Ipul menyampaikan, jumlah penerima pada tahap I untuk triwulan kedua baru sebanyak 16,5 juta orang.
Masih ada sekitar 4 juta orang yang dalam tahap verifikasi untuk dipastikan kelayakannya untuk mendapatkan bansos.
"Jadi masih bisa bertambah (jumlah penerima bansos), Insyaallah minggu depan lah selesai verifikasi itu," ujar Gus Ipul.
Baca Juga: Harga Beras Meroket, Pemerintah Mau Sebar Bansos
Untuk penyaluran bansos terhadap 16,5 juta orang tersebut, Gus Ipul menyampaikan bahwa negara menggelontorkan dana sebanyak Rp10 triliun.
Sebelumnya, pemerintah mencairkan bansos, Senin, 26 Mei 2025. Setidaknya ada tiga jenis bansos yang disalurkan kepada masyarakat.
Ketiganya masuk dalam program prioritas nasional dan ditargetkan selesai paling lambat besok, Selasa, 27 Mei 2025.
Penyaluran bantuan ini merupakan percepatan realisasi anggaran negara menjelang akhir Mei 2025, sesuai arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.