Adanya pengamanan ini kata Subiyantana sebagai antisipasi dan menyesuaikan SOP.
"Tidak ada penahanan, hanya dihalau. Ini sudah sesuai dengan prosedur pengamanan," ucapnya.
Dalam keterangan lain, Ketua Pengurus Cabang Blitar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Muhammad Thoha Ma’ruf memberikan penjelasan soal apa yang dilakukan anggotanya.
Thoha mengatakan, ada empat mahasiswa sebenarnya yang hendak membentangkan empat poster. Poster tersebut merupakan kritikan mahasiswa terhadap Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.
"Ada empat poster catatan kritis mahasiswa PMII Blitar terhadap Wapres Gibran. Kami memang berniat membentangkan poster itu sebagai sambutan untuk Wapres Gibran," kata Thoha.

Poster kritik mahasiswa ini bukan tanpa sebab. Jika bisa diingat, 19 juta lapangan pekerjaan adalah janji yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka saat kampanye menjadi Wakil Presiden.
Target 19 juta lapangan kerja tersebut 5 juta diantaranya merupakan green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan. Hal ini bahkan dijabarkan dalam acara debat cawapres di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/23).
Langkah yang akan dilakukan yaitu melanjutkan hilirisasi. Hilirisasi yang dimaksud tidak hanya di sektor pertambangan, melainkan juga di sektor lain. Gibran juga berjanji akan menggenjot ekonomi kreatif dan UMKM.
Faktanya, ada 20 ribu lebih pekerja yang datang ke Jo Fair Bekasi di 27 Mei 2025. Sejumlah pencari kerja terpaksa dievakuasi dan mendapatkan tindakan medis karena suasana yang tidak kondusif.
Baca Juga: Sisi Gelap Internship di Industri Kreatif: Magang atau Kerja Rodi?
Situasi ini pun semakin buruk dengan angka pemutusan hubungan kerja atau PHK yang meningkat. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, sebanyak 26.455 pekerja dilaporkan terdampak PHK hingga bulan Mei 2025.
Sedangkan pada Januari hingga Oktober 2024 terdapat 63.947 pekerja yang terdampak. Data tahun 2024 itu mengalami peningkatan dibanding pada tahun 2023 sebanyak 45.576 pekerja.