Anies Baswedan Menentang Fadli Zon soal Tragedi Pemerkosaan 98: Jangan Lupa Sisi Kelam Sejarah...

Ferry Noviandi Suara.Com
Jum'at, 20 Juni 2025 | 19:13 WIB
Anies Baswedan Menentang Fadli Zon soal Tragedi Pemerkosaan 98: Jangan Lupa Sisi Kelam Sejarah...
Anies Baswedan protes dengan pernyataan Menbud Fadli Zon soal tidak adanya pemerkosaan massal pada tragedi 1998. [Youtube The Sungkars]

"Secara teori kita bangsa yang besar, secara praktek kita adalah bangsa yang besar kah? Bukankah itu tinggal kenangan saat semua sudah diperdaya asing aseng dan antek?" sahut akun @KepoP***.

"Ya besar cuma sebatas untuk keuntungan dan kenyamanan kelompoknya doang Pak, bukan besar dalam artian untuk ngebikin sejahtera seluruh lapisan masyarakat, jauh banget kalo itu mah," kata akun @baber***.

Sebagai informasi, Anies Baswedan pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada 2014.

Sayangnya Anies Baswedan hanya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selama dua tahun.

Fadli Zon dan Anies Baswedan [suara.com/Dian Rosmala]
Fadli Zon dan Anies Baswedan [suara.com/Dian Rosmala]

Barulah pada 2024 di era kepemimpinan Presiden Prabowo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dipecah menjadi tiga kementerian baru.

Di antaranya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Kebudayaan.

Fadli Zon dan Anies Baswedan sendiri pernah punya "hubungan" di masa lalu.

Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra pada 2017, Fadli Zon merupakan pendukung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam memenangkan Pilkada DKI Jakarta.

Polemik Penulisan Ulang Sejarah

Baca Juga: Fadli Zon 'Dikuliahi' Mantan karena Tak Mengakui Pemerkosaan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam waktu dekat akan dipanggil Komisi X DPR RI untuk membahas polemik penulisan ulang sejarah.

Panggilan itu buntut reaksi keras publik terhadap Fadli Zon yang seolah ingin menghilangkan tragedi pemerkosaan saat kerusuhan Mei 1998.

Klarifikasi Fadli Zon bahwa ia hanya menyoroti penggunaan kata "massal" dan tidak adanya bukti autentik mengenai tragedi tersebut justru membuat publik makin geram.

Maka dari itu, Lalu Hadrian Irfani selaku Ketua Komisi X DPR RI akan segera mengundang Fadli Zon untuk rapat kerja sekaligus membahas polemik penulisan ulang sejarah.

Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia sendiri ditargetkan akan selesai pada Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan kemerdekaan tanggal 17 Agustus.

Kontributor : Neressa Prahastiwi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI