Suara.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) buka suara soal pembagian ribuan tiket Formula E Jakarta 2025 yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin, membantah bahwa langkah tersebut dilakukan karena tiket balap mobil listrik internasional itu tidak laku di pasaran.
Menurut Iwan, pembagian tiket kepada pelajar berprestasi oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memang sudah menjadi bagian dari skema penyelenggaraan event.
Ia menegaskan, tidak semua tiket yang disebarkan ke publik bersifat komersial.
"Selain tiket yang komersial, aturannya kan ada yang kami (bagikan) untuk ini," ujar Iwan kepada wartawan, Senin, 23 Juni 2025.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta mendistribusikan ribuan tiket Formula E kepada pelajar berprestasi sebagai bentuk apresiasi sekaligus upaya memperkenalkan ajang balap mobil listrik kepada generasi muda.

Namun, langkah itu menuai tanda tanya dari publik soal kemungkinan sepinya minat beli tiket Formula E tahun ini.
Iwan tidak secara gamblang menyebut berapa total tiket yang terjual tahun ini. Ia mengatakan proses penghitungan jumlah tiket yang laku masih berjalan dan belum bisa dipublikasikan ke publik.
"Masih dihitung sama temen-temen. Kan nggak langsung (ketahuan)," imbuhnya.
Baca Juga: Negosiasi Formula E Jakarta Buntu? Jakpro Belum Pastikan Gelaran 2026!
Saat disinggung soal keuntungan penyelenggaraan Formula E, Iwan menuturkan, event bertaraf internasional seperti ini tidak bisa dinilai hanya dari sisi penjualan tiket.
Ia menyebut ada efek berantai yang perlu dihitung lebih dalam.
"Kalau bicara event internasional kan multiplier effect. Impactnya, efeknya kan kita mesti ini kan (hitung)," kata Iwan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo membagikan sebanyak 3.400 tiket ajang balap mobil listrik Formula E kepada para pelajar SMA Negeri dan SMK Negeri di Jakarta.
Pramono berharap kesempatan ini bisa menjadi pemacu semangat belajar para siswa-siswa di Jakarta.
"Hari ini yang mendapatkan tiket ini kurang lebih berjumlah 3.400 siswa. Dari 3.400 siswa itu ada juga 200 tiket pendamping. Ini diberikan kurang lebih untuk 116 SMA Negeri dan juga 60 SMK Negeri," kata Pramono di Balai Kota Jakarta dilansir dari Antara.