Suara.com - Suasana di Timur Tengah kembali memanas ke titik didih. Bukan karena ledakan rudal, melainkan ledakan amarah dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang secara terbuka mengultimatum Israel dan juga Iran.
Gencatan senjata yang rapuh kini berada di ujung tanduk setelah kedua negara dianggap melanggarnya.
Kemarahan Trump meledak di akun media sosial miliknya, Truth Social.
Pemicunya adalah niat Kementerian Pertahanan Tel Aviv yang bersiap melancarkan serangan balasan ke Iran.
Israel menuduh Teheran telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang baru saja berlaku.
Tak main-main, Trump menggunakan huruf kapital untuk menegaskan ultimatumnya, sebuah ciri khas yang menunjukkan keseriusan dan kemurkaannya.
Ia memperingatkan Israel bahwa mengebom Teheran akan menjadi sebuah blunder fatal.
"ISRAEL. JANGAN JATUHKAN BOM-BOM ITU. KESALAHAN BESAR JIKA KALIAN MELAKUKANNYA. BAWA BALIK PILOT-PILOT KALIAN, SEKARANG!" seru Trump dalam unggahan di Truth Social, Selasa (24/6/2025), seperti dikutip Al Jazeera.
Perintah yang terasa seperti teguran keras seorang komandan ini sontak mengguncang panggung diplomasi global.
Baca Juga: Serangan AS ke Iran Bisa Picu Aksi Radikalisme, Indonesia Diminta Waspada!
Ini adalah intervensi langsung dan publik yang jarang terjadi, menunjukkan betapa gentingnya situasi di mata Gedung Putih.
Saling Tuduh di Balik Layar
Kekesalan Trump tidak hanya tumpah di media sosial. Di Gedung Putih, ia juga menyuarakan frustrasinya terhadap Israel dan Iran yang seolah terjebak dalam siklus kekerasan tanpa akhir.
Ia menyindir kedua negara yang telah lama berkonflik hingga kehilangan arah.
Trump menyebut dua negara "berperang sangat lama dan keras sehingga mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan, Anda mengerti itu?" seperti dikutip dari AFP.
Akar masalah dari ketegangan terbaru ini adalah klaim dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).