Warga perlu dilibatkan dalam proses perencanaan, agar pembangunan kota mencerminkan kebutuhan sosial dan tidak mengabaikan aspek keadilan lingkungan.
Jakarta Masih Kurang dalam Integrasi Ruang dan Lingkungan
Widita menilai pembangunan di Jakarta masih didominasi oleh pendekatan jangka pendek, seperti menambah hunian vertikal tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan.
Ia mengingatkan bahwa tantangan tata kota Jakarta yang kompleks hanya bisa dijawab lewat pendekatan lintas sektor dan keterampilan para perancang kota masa depan.
“Dengan tantangan pembangunan yang kompleks, tata kelola Jakarta butuh penanganan yang komprehensif dari para perancang kota masa depan,” katanya.
Salah satu contoh pendekatan efektif adalah keberhasilan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, yang disebut Widita mampu mengurangi kemacetan hingga 34 persen.
"Temuan ini menegaskan pentingnya perencanaan TOD yang terintegrasi sebagai strategi untuk menciptakan kota yang lebih berkelanjutan," tutupnya.