"Jangan Jadi Palu" Sandiaga Uno Minta Pemerintah Tunda Pajak e-commerce

Jum'at, 04 Juli 2025 | 15:45 WIB
"Jangan Jadi Palu" Sandiaga Uno Minta Pemerintah Tunda Pajak e-commerce
Mantan menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno hadir dalam event Love Second Change.

Suara.com - Politisi Sandiaga Uno mengkritisi soal kebijakan penarikan pajak dari para pedagang online oleh platform e-commerce.

Menurut mantan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif ini, hal ini tentu akan memberatkan para pedagang e-commerce yang notabennya baru saja melebarkan sayap untuk bertumbuh.

Dengan adanya kebijakan baru menarik pajak, hal ini dikhawatirkan Sandi akan mematikan usaha mereka.

“Mengenai kebijakan yang akan memberikan pajak kepada ekonomi digital, terutama pedagang e commerce yang ada di shopee, Tokopedia, Tiktok, dalam konteks UMKM yang baru tumbuh kita harus pastikan jangan sampai kebijakan ini mematikan api kecil,” ungkap Sandi, dikutip dari Instagramnya @sandiuno, Jumat (4/7/25).

Semangat yang baru membara akan musnah dan mati begitu saja hanya karena penerapan pajak yang mungkin dianggap tidak adil tersebut.

“Semangat motivasi yang baru membara, penerapan pajak yang tidak berkeadilan ini justru bisa mematikan semangat usaha kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi kita,” sebut Sandi.

“Jangan sampai pajak baru ini menjadi palu, mematikan semangat dari usaha-usaha kecil,” cetusnya.

Sandi menjelaskan bahwa pihaknya bukan mentah-mentah menolak adanya pajak tersebut, namun menurut Sandi alangkah baiknya semuanya harus di uji coba terlebih dahulu.

“Kita membutuhkan pajak yang lebih besar, karena Pak Prabowo ingin membangun Indonesia dan membutuhkan dana, Kita tunda pelaksanaan pajak untuk ekonomi digital khususnya untuk UMKM ini 6 -12 bulan, tapi kita uji coba di saat yang bersamaan dan melakukan edukasi,” urainya.

Baca Juga: Istri Menteri UMKM Diduga Minta Difasilitasi di Eropa, Eks Pegawai KPK Ingatkan Pasal Gratifikasi!

Sandi mengatakan bahwa penerapan kebijakan penarikan pajak ini bisa ditunda terlebih dahulu untuk memastikan benar-benar sudah tepat manfaat hingga tepat sasaran.

“Berikan kesempatan bernafas, lakukan uji coba secara bertahap, sektor yang lebih kuat didahulukan,” ujarnya.

“Jadi bukan kita menolak pajak, tapi menunda agar tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu. Adil, bijak dan berpihak pada usaha kecil,” sambungnya.

Sandi berharap jika ke depannya pemerintah bisa mempertimbangkan hal ini untuk memberi keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pasalnya menurut Sandi UMKM sendiri sudah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia selama ini.

“Semoga pemerintah bisa mempertimbangkan dan memberikan kebijakan yang tepat sasaran dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat,” sebutnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI