"Ini artinya ada sejarah baru Indonesia secara resmi mengikuti KTT BRICS yang pertama kali dan ini adalah inisiasi dari bapak presiden,” lanjutnya.
![Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju Ibu Kota Brasil, Brasilia, usai mengikuti rangkaian agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025, Senin (7/7/2025). [Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/08/92127-sekretaris-kabinet-teddy-indra-wijaya.jpg)
Menurut Teddy, pada tahun yang sama Indonesia telah diterima dan didukung oleh negara anggota BRICS sebelum akhirnya secara resmi bergabung sebagai anggota penuh.
Diketahu BRICS yang sebelumnya beranggotakan lima negara, kini telah berkembang dengan Indonesia sebagai anggota resmi ke-10.
“Dari awalnya BRICS 5 negara, kemudian berkembang sehingga Indonesia menjadi anggota resmi ke 10 dari 11. Jadi satu Arab Saudi belum resmi,” kata Teddy.
“Pak Presiden beliau dari dulu menganut seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Sehingga bagaimana caranya Indonesia berkolaborasi, kemudian sebanyak mungkin bergabung dengan organisasi-organisasi, sehingga inilah BRICS salah satunya yang kita bergabung,” sambung Teddy.
Teddy menjelaskan BRICS saat ini merepresentasikan hampir separuh populasi dunia dan menyumbang sekitar 35 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.
“Tadi secara resmi ada 28 negara dan Kepala Negara, Kepala Pemerintahan. Jadi 10 anggota BRICS, kemudian ada 10 partner countries, kemudian ada 8 tamu. Dan ini banyak sekali yang antri untuk masuk BRICS. Dan ini menunjukkan bahwa Indonesia makin didengar, makin diperhatikan, makin dipandang, dan makin dibutuhkan di dunia global,” tutur Teddy.