Polisi Dibunuh Polisi: Misteri Kematian Brigadir Nurhadi Usai Cium Cewek Atasan dan Bisikan Arwah

Bernadette Sariyem Suara.Com
Kamis, 10 Juli 2025 | 17:51 WIB
Polisi Dibunuh Polisi: Misteri Kematian Brigadir Nurhadi Usai Cium Cewek Atasan dan Bisikan Arwah
Brigadir Nurhadi, dibunuh dua atasannya Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, seusai mencium cewek yang menemani mereka pesta mesum dan narkoba. [Suara.com]

Suara.com - Sebuah pesta liar yang melibatkan narkoba, minuman keras, dan dua perwira polisi di sebuah villa mewah di Lombok berakhir dengan tragedi berdarah. Brigadir Nurhadi, seorang anggota polisi, ditemukan tewas mengenaskan di kolam renang.

Penyebabnya diduga kuat adalah cekikan, yang dipicu oleh sebuah ciuman terlarang kepada teman wanita atasannya.

Misteri ini semakin pekat dengan pengakuan mengejutkan dari saksi kunci yang mengklaim kerasukan arwah korban, yang disebut membisikkan nama pembunuhnya.

Malam nahas itu mempertemukan lima orang: Brigadir Nurhadi, dua atasannya, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, serta dua wanita yang disewa untuk menemani mereka, Misri Puspita Sari (23) dan Melanie Putri.

Yan Mangandar Putra, pengacara Misri, membeberkan dinamika hubungan di antara mereka.

Misri, yang berasal dari Jambi, mengaku dibayar Rp10 juta oleh Kompol Yogi untuk menemaninya berlibur dan bermalam. Peran masing-masing di pesta itu pun jelas.

“Jadi Yogi sewa Misri, Haris Chandra sewa Melanie Putri. Sementara itu, si almarhum enggak ada perempuan yang dia sewa, dia hanya jadi sopir,” kata pengacara Misri, Yan Mangandar Putra, pada Rabu (9/7/2025).

Satu Ciuman, Ketegangan Memuncak

Menurut kesaksian Misri yang disampaikan melalui pengacaranya, kelimanya berpesta pora sambil berendam di kolam renang.

Baca Juga: Investasi Triliunan Rupiah Bakal Jadi 'Mesin Uang' Baru Lombok

Namun, suasana santai itu seketika berubah menjadi tegang. Pemicunya adalah tindakan nekat Brigadir Nurhadi.

“Misri sempat melihat Nurhadi menciumi Melanie Putri di atas kolam. Misri menegur Nurhadi, ‘Jangan begitu, itu cewek abangmu’,” lanjut Yan.

Peringatan itu seolah menjadi pertanda buruk. Misri mengaku sempat merekam momen terakhir Nurhadi terlihat hidup pada pukul 19.55 WITA, di mana korban tampak santai berendam sendirian.

Setelah itu, pengakuan Misri menjadi kabur. Ia mengaku tidak mengingat jelas kejadian selanjutnya karena masuk ke kamar mandi untuk waktu yang cukup lama.

Saat ia keluar, pemandangan mengerikan sudah terjadi. Brigadir Nurhadi ditemukan tak bernyawa di dalam kolam.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya patah tulang lidah (tulang hyoid), sebuah cedera yang menjadi indikator kuat kematian akibat cekikan.

Gangguan Psikologis dan Bisikan 'Arwah'

Setelah ditetapkan sebagai tersangka bersama empat orang lainnya, kondisi psikologis Misri Puspita Sari disebut terguncang hebat.

Yan Mangandar Putra mengungkapkan bahwa kliennya kerap menunjukkan perilaku aneh yang membuat bulu kuduk merinding.

“Sejak ditetapkan tersangka, Misri kerap stres, bahkan kerasukan arwah Nurhadi. Arwah itu menyebut siapa pelaku dan cara dia dibunuh,” terang Yan.

Tak hanya itu, dalam sesi hipnosis, Misri menceritakan penglihatan yang mengerikan, seolah ada kekuatan gaib yang mencoba membungkamnya.

“Saat hipnosis, Misri menggambarkan ada sosok raksasa tanpa wajah yang melarangnya bicara soal kejadian itu,” tambahnya.

Polisi Benarkan Motif, Pelaku Masih Misteri

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, mengonfirmasi inti dari motif pembunuhan tersebut.

Pihak kepolisian membenarkan bahwa pemicu kemarahan di lokasi kejadian adalah tindakan korban terhadap teman wanita salah satu tersangka.

“Ada peristiwa almarhum mencoba untuk merayu dan mendekati rekan wanita salah satu tersangka, itu ceritanya. Diduga merayu dan itu dibenarkan oleh saksi yang ada di TKP,” kata Kombes Syarif.

Polisi memperkirakan kematian Brigadir Nurhadi terjadi dalam rentang waktu singkat antara pukul 20.00 hingga 21.00 WITA, tepat setelah momen terakhir ia terekam kamera.

Namun, hingga detik ini, sebuah pertanyaan besar masih menggantung: di antara orang-orang yang tersisa di villa malam itu, siapa yang tangannya telah menghabisi nyawa Brigadir Nurhadi? Belum ada satu pun yang mengaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI