Kapolri Bertemu UAS: Singgung soal Kritikan, Ungkap Perbedaan dan Saudara Baru

Eko Faizin Suara.Com
Minggu, 13 Juli 2025 | 12:28 WIB
Kapolri Bertemu UAS: Singgung soal Kritikan, Ungkap Perbedaan dan Saudara Baru
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bertemu Ustaz Abdul Somad (UAS) di Riau, Sabtu (13/7/2025). [Dok Polda Riau]

Suara.com - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan ke Pekanbaru Riau pada Sabtu (12/7/2025). Salah satu agendanya, menyambangi Pondok Pesantren Nurul Azhar di Kampar.

Kapolri mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya bisa hadir dan bertemu langsung dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) yang juga pengasuh pondok pesantren serta para santri.

Dalam kegiatan bertajuk Sambang Petang, Kapolri Listyo ditemani founder Tumbuh Institute Rocky Gerung, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Gubernur Riau Abdul Wahid.

Orang nomor satu di Polri ini menyoroti pentingnya kritik dan koreksi bagi kepolisian, sebagai bagian dari proses perbaikan diri.

"Kami ingin dikritik, dikoreksi, karena kami ingin institusi ini terus membaik dan benar-benar dirasakan kehadirannya oleh masyarakat," kata Listyo.

Kapolri pun menyebut pertemuan ini sebagai takdir persaudaraan yang tidak direncanakan, namun dipertemukan oleh kehendak Tuhan Yang Maha Esa.

Listyo Sigit menegaskan pentingnya menjalin sinergi antara ulama dan umara demi menjaga keutuhan bangsa dan menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.

Pada momen itu, Kapolri juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam keberagaman, memperkuat persaudaraan, dan menjaga nilai-nilai luhur kebangsaan.

"Keberagaman yang disatukan dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah kekuatan bangsa kita," ucapnya.

Baca Juga: Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh

Lebih lanjut, Kapolri menyoroti pentingnya membangun persahabatan yang melintasi perbedaan. Ia mengingatkan bahwa kekuatan bangsa Indonesia terletak pada semangat persatuan dalam keberagaman.

"Hari ini kami mendapatkan sahabat dan saudara baru. Musuh satu terlalu banyak, tapi teman seribu masih kurang. Maka pertemuan seperti ini sangat berharga untuk membangun ikatan hati demi negeri ini," ujarnya.

Sementara itu, UAS menyambut kunjungan Kapolri dengan hangat dan penuh takzim.

Ia mengisahkan bahwa hubungan dirinya dengan institusi kepolisian telah terjalin sejak lama.

Bahkan, sejak kepulangannya dari Maroko tahun 2008, UAS pernah diminta mengisi pengajian di rumah dinas Kapolda saat itu.

Hubungan baik tersebut terus berlanjut dengan para Kapolda berikutnya, hingga kini dengan Irjen Herry Heryawan.

Dengan gaya khasnya yang ringan namun sarat makna, UAS menyebut Kapolda Riau saat ini bukan sekadar aparat penegak hukum, tetapi sosok polisi yang peduli terhadap kelestarian alam.

"Besi bukan sebarang besi, besi yang dipakai untuk membelah kayu. Polisi bukan sembarang polisi, tapi polisi yang peduli kepada pohon kayu. Inilah dia Pak Herry," ucap UAS.

UAS juga menekankan pentingnya menjaga persaudaraan meskipun terdapat perbedaan. Menurutnya, tantangan terbesar bangsa ini adalah ketidakmampuan sebagian orang untuk bersaudara dalam perbedaan.

"Orang Indonesia kalau sudah bersaudara, kadang tak siap berbeda. Kalau sudah berbeda, enggak mau bersaudara. Tapi hari ini, kita buktikan bahwa kita bisa berbeda dan tetap bersaudara," ujar sang penceramah.

UAS mengakhiri sambutannya dengan mendoakan agar seluruh urusan Kapolri dimudahkan oleh Allah SWT, dan mengungkapkan rasa bahagia karena hari itu Pondok Nurul Azhar dipenuhi oleh tokoh-tokoh besar bangsa.

"Ahlan Wasahlan. Ahlan artinya saudara, Sahlan artinya mudah. Bapak (Kapolri) kami anggap saudara, dan semoga semua urusan Pak Kapolri dimudahkan Allah SWT," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI