Penderitaan mereka, terutama dua anak yang lebih kecil, VMR dan IAR, lebih berat karena harus menjalani hari-hari dengan kaki terpasang rantai.
“Yang dirantai itu yang adik-adiknya, yang kecil [VMR dan IAR]. Satu bulan mereka dirantai, jadi bisa geraknya cuma di dalam rumah,” tambahnya.
Kasus tragis ini terungkap setelah MAF (11) nekat melarikan diri pada Minggu dini hari karena kelaparan.
Ia dipergoki warga saat mencoba mencuri kotak amal masjid di desa tetangga. Pengakuannya yang polos menjadi kunci pembuka tabir kekejaman ini.
“Jadi dia seperti bingung mau membuka kotak amalnya, ditanya mengapa ambil karena mau makan adiknya karena satu bulan enggak dikasih makan nasi tapi singkong. Ditanya dia tinggalnya di tempat pelaku,” kata Muksin menirukan pengakuan MAF.
Warga yang mengantarnya pulang justru menemukan pemandangan yang lebih mengerikan: tiga anak lain dalam kondisi memprihatinkan, dengan dua di antaranya terikat rantai dan tidur di luar tanpa alas.
“Jadi kondisinya dirantai, sudah satu bulan lebih tidur di luar tanpa alas, tanpa selimut. Kemudian saya lepas rantai, tapi saya juga lapor Polsek. Kemudian, kami pantau dan kami beri makan nasi dan telur, enggak ada tiga menit langsung habis,” papar Muksin.
Anak-anak tersebut awalnya sangat ketakutan untuk bercerita karena diancam akan dipukuli oleh SP.
Setelah diyakinkan akan mendapat perlindungan, mereka akhirnya mengaku dan meminta untuk dipulangkan.
Baca Juga: 4 Bocah Dirantai dan Kelaparan di Rumah, Terbongkar Usai Satu Anak Nekat Curi Kota Amal Masjid
“Intinya mereka ngomong jangan bilang-bilang karena nanti dipukuli, dimarahi, dianiaya lah istilahnya. Anak-anak itu ketakutan, terus saya bilang kalau dianiaya suruh bilang ke saya, akhirnya mereka mengaku,” kata Kades.
Pemeriksaan oleh bidan desa juga menemukan banyak luka memar di tubuh mereka, yang mengindikasikan adanya kekerasan fisik.
Kini, keempat anak tersebut telah diamankan oleh Polres Boyolali untuk menjalani visum dan pemeriksaan lebih lanjut.
Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali juga telah turun tangan untuk memberikan pendampingan.
“Sudah (dapat laporan). Besok kami akan asesmen dan sementara anak akan kami bawa ke rumah aman. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dari asal anak,” kata Kepala Dinsos Boyolali, Sumarno.