Bro Ron Bisa Kalahkan Kaesang? Senjata Rahasia Ini Jadi Kunci Kemenangan di Pemilu Raya PSI

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 15 Juli 2025 | 16:40 WIB
Bro Ron Bisa Kalahkan Kaesang? Senjata Rahasia Ini Jadi Kunci Kemenangan di Pemilu Raya PSI
Ronald A. Sinaga atau Bro Ron, Calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (Suara.com/Adit Rianto)

Suara.com - Di atas kertas, melawan petahana yang juga putra bungsu seorang presiden terdengar seperti misi mustahil.

Namun, di dalam arena Pemilu Raya (Pemira) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kemustahilan itu justru menjadi peluang emas bagi Ronald Sinaga, atau yang akrab disapa Bro Ron, untuk menumbangkan Kaesang Pangarep.

Bukan sekadar klaim, peluang besar Bro Ron ini berakar pada sebuah 'senjata rahasia' yang menjadi antitesis politik dinasti dan ketokohan sistem one member, one vote atau satu anggota, satu suara.

Sistem inilah yang kini menjadi kuda Troya yang berpotensi menjungkirbalikkan semua prediksi tentunya.

'Senjata Rahasia' Bernama One Member, One Vote

Inilah pembeda utama yang membuat Pemilu Raya PSI menjadi medan pertempuran yang setara.

Berbeda dengan kongres partai politik pada umumnya yang suaranya didominasi oleh segelintir elite di tingkat provinsi (DPW) dan kota/kabupaten (DPD), PSI memberikan kekuatan penuh kepada setiap kadernya.

Ronald Sinaga dengan cerdas melihat ini sebagai celah terbesar dari kekuatan politik Kaesang.

Ia menegaskan bahwa dengan lebih dari 187 ribu anggota terverifikasi yang memiliki hak suara, hasil akhir menjadi sangat tidak terduga.

Baca Juga: Peluang Kaesang di Ujung Tanduk? Sistem 'One Member, One Vote' PSI Bisa Jadi Batu Sandungan

"Semua anggota yang berhak memilih punya otonomi masing-masing. Tidak bisa diatur-atur," kata Ronald, kepada wartawan belum lama ini, dikutip Selasa (15/7/2025).

Baginya, ini adalah ujian nyata dari demokrasi, bukan sekadar adu popularitas atau pengaruh.

Pernyataan ini secara implisit menyorot bahwa pengaruh nama besar 'Pangarep' dan 'Jokowi' mungkin luntur di hadapan ratusan ribu pemilih independen yang memegang satu suara setara.

Suara Elite Tak Lagi Jadi Jaminan

Kemenangan Bro Ron tidak bergantung pada lobi-lobi di tingkat pimpinan wilayah. Ia membangun narasinya sebagai kandidat yang mewakili suara anggota biasa, bukan representasi elite partai.

Logika ini sangat kuat. Seorang Ketua DPW yang mungkin mendukung Kaesang tidak bisa menjamin ribuan anggota di bawahnya akan mengikuti arahannya.

Setiap anggota bisa membuka aplikasi PSI, melihat visi-misi kandidat, dan memilih sesuai nuraninya tanpa tekanan.

Di sinilah kekuatan Bro Ron terletak, kemampuannya meyakinkan individu, satu per satu, melalui kampanye digital dan gagasannya.

Data sementara yang menunjukkan perolehan suara yang tipis antara keduanya semakin menguatkan argumen ini. Ini bukan lagi pertanda Kaesang kuat, melainkan sinyal bahwa Bro Ron berhasil menggerogoti basis suara petahana secara signifikan.

Jokowi dan putra bugsunya yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Ist)
Jokowi dan putra bugsunya yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Ist)

Momentum Bro Ron dan Ujian Bagi Demokrasi PSI

Kaesang Pangarep mungkin masuk ke kontestasi ini dengan popularitas dan sumber daya yang lebih besar.

Namun, Bro Ron masuk dengan momentum dan narasi yang lebih relevan dengan semangat PSI itu sendiri, meritokrasi dan anti-elite.

Ironisnya, sistem one member, one vote yang kini menjadi 'senjata' bagi Bro Ron justru merupakan gagasan yang didorong oleh Kaesang.

"Mas Kaesang bilang, saya ingin ketika saya nggak jadi ketua umum lagi, saya sudah meletakkan satu dasar yang saya anggap baik di PSI," ungkap Plt Ketua Umum PSI, Andy Budiman kepada wartawan.

Kaesang telah membangun panggung demokrasi yang ideal, namun panggung itu kini memberinya tantangan terberat.

Pemilu Raya ini menjadi pembuktian apakah PSI benar-benar partai yang digerakkan oleh gagasan dan suara anggotanya, atau masih terjebak dalam kultus individu?

Kemenangan Bro Ron, jika terjadi, akan menjadi pesan kuat bahwa di dalam PSI, nama besar bukanlah segalanya.

Gagasan, kerja keras, dan kemampuan merebut hati ratusan ribu kader secara langsung adalah kunci kemenangan yang sesungguhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI