"Kenapa saya dimasukin ke TikTok? Nggak ngomong. Saya nggak pernah ngomong ke Sensen," keluhnya.
Ia juga merasa keberatan dengan narasi yang dibangun oleh beberapa media, terutama stasiun televisi.
"Tr****saya nggak terima. Kenapa? Katanya Raffi Ahmad membantu. Bikin kata-kata terkesan saya dibantu jutaan sama Raffi Ahmad," tegasnya.
Air Mata di Balik Perjuangan Hidup
Ibu Sursanah merupakan potret perjuangan seorang ibu dan janda yang gigih mencari nafkah. Sebelum berjualan snack keliling, ia bahkan harus memulung dan mengemis untuk menyambung hidup.
"Saya orang kecil, orang miskin, hidup janda. Pertama mulung, duduk di sini ibu ngemis. Abis ini ibu mulung, kalau ini nggak laku ibu mulung," ucapnya.
Beban hidup yang sudah berat semakin bertambah dengan adanya hujatan dan kesalahpahaman dari netizen.
Rezeki Tak Terduga dari dr. Richard Lee
Di tengah kesedihan dan kebingungannya, secercah harapan datang dari tempat yang tak terduga. Sang konten kreator Donny Ramadhan tersentuh oleh kisah pilu Ibu Sursanah.
Setelah mendengar klarifikasi dan melihat langsung perjuangannya, Donny memutuskan untuk memborong semua dagangannya dan memberikan sejumlah uang.
Donny menyebutkan bahwa uang itu adalah titipan dari dr. Richard Lee, seorang dokter sekaligus pengusaha yang juga dikenal karena kedermawanannya. Sontak, Ibu Sursanah kembali tak kuasa menahan tangis harunya.
"Hah Rp 2.000.000? Eh emang ini benar? Aduh terima kasih nak," jelasnya.
"Titipan dari dr. Richard? dr. Richard siapa artis? dr. Richard yang muka-muka itu ya? Tuhan, emang bener?" kata ibu Sursanah.
Kisah Ibu Sursanah menjadi pengingat bagi kita semua tentang dampak besar dari sebuah konten viral.
Di satu sisi, ia bisa mengangkat kisah inspiratif. Namun di sisi lain, jika tidak disajikan dengan konteks yang utuh, bisa menimbulkan kesalahpahaman dan bahkan merugikan individu yang terlibat.