Suara.com - Suasana penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Surakarta pada Minggu (20/7) malam mendadak riuh. Momen itu terjadi saat Presiden Prabowo Subianto, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, secara blak-blakan mengungkap sebuah fragmen politik masa lalu yang melibatkan salah satu petinggi PSI, Grace Natalie.
Di atas panggung, di hadapan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan ribuan kader, Prabowo berkelakar saat menyapa para tokoh yang hadir. Ketika menyebut nama Grace, Prabowo berhenti sejenak dan melontarkan sebuah pengakuan yang mengejutkan.
"Mbak Grace Natalie, Grace dulu hampir masuk Gerindra, tetapi sudah.... Ingat nggak aku yang telepon dulu, dulu," kata Prabowo, disambut tawa dan sorak sorai para hadirin dilansir dari Antara.
Pernyataan ini sontak menjadi sorotan utama, membuka tabir tentang dinamika di balik layar panggung politik nasional yang jarang terungkap ke publik.
Telepon Prabowo yang Hampir Mengubah Arah Politik Grace Natalie
Grace Natalie Louisa bukan nama baru di kancah politik. Mantan presenter berita ini merupakan salah satu figur sentral di balik lahirnya PSI pada tahun 2014. Kariernya melesat cepat, membawanya menjadi ketua umum pertama PSI periode 2014–2021.
Kini, Grace menempati posisi strategis sebagai Wakil Dewan Pembina PSI, menjadikannya salah satu politikus senior bersama para pendiri lain seperti Raja Juli Antoni dan Isyana Bagoes Oka. Pengungkapan Prabowo seolah memberi gambaran alternatif bagaimana jadinya jika salah satu ikon utama PSI justru memulai karier politiknya di bawah bendera Gerindra.
Momen ini menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan anak muda dan milenial yang mengikuti politik, menunjukkan bahwa lobi dan komunikasi politik antar elite bisa terjadi jauh sebelum sebuah aliansi terbentuk secara formal.
Kelakar Berlanjut, Giliran Menteri Budi Arie 'Diinterogasi' Prabowo
Baca Juga: Terbongkar! Modus Curang Mafia Beras Oplosan, Negara Terkuras Rp100 Triliun per Tahun
Kecairan suasana yang dibangun Prabowo tidak berhenti di situ. Ia kembali melontarkan candaan saat melihat kehadiran Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, yang juga dikenal sebagai Ketua Umum relawan Projo.
"Menteri Koperasi, saudara Budi Arie Setiadi. Ini masuk PSI kau bukan? PSI atau Gerindra kau?" kelakar Prabowo kepada Budi Arie, yang langsung memicu gelak tawa dari para tamu undangan.
Candaan ini seakan menyiratkan betapa cairnya batas-batas ideologi partai di dalam kabinet dan lingkaran kekuasaan saat ini, di mana loyalitas personal dan kerjasama menjadi kunci utama.
Hadiah Pantun dan Restu untuk Duet Kaesang-PSI
Kehadiran Prabowo di Kongres PSI bukan tanpa alasan. Ini adalah ajang penetapan kembali Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum, sekaligus momentum bagi PSI untuk memperkenalkan semangat baru sebagai "Partai Super Terbuka (Tbk.)" lengkap dengan logo baru bergambar gajah.
Sebagai bentuk restu dan dukungan, Prabowo memberikan "hadiah" spesial untuk Kaesang berupa tiga buah pantun yang ia siapkan secara khusus.
"Pagi cerah, burung bernyanyi/Terbang rendah di pohon yang asri/Mas Kaesang terpilih jadi Ketua Umum PSI/Teruslah berbakti untuk rakyat dan negeri".
"Bunga merekah di tepi empang/Disiram embun pagi yang serasi/Selamat bertugas untuk Mas Kaesang/Bersama kader-kader PSI majukan demokrasi".
"Lambang gajah gagah perkasa/Simbol kuat penuh makna/PSI hadir membawa rasa/Untuk rakyat ayo berjuang bersama!"
Pantun-pantun tersebut menjadi penegas dukungan penuh Prabowo terhadap kepemimpinan Kaesang dan arah baru PSI yang kini menggunakan simbol gajah, hewan yang identik dengan kekuatan dan kebijaksanaan, namun juga sering diasosiasikan dengan partai politik lain di panggung global.