Suara.com - Babak baru dalam polemik hukum yang menyeret nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi, terkait ijazah palsu, kembali bergulir.
Pengacara Roy Suryo, Ahmad Khozinudin, melayangkan protes keras terhadap proses penyidikan yang berjalan di Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Ia menyayangkan sikap penyidik dan menyoroti mangkirnya Jokowi dari panggilan pemeriksaan dengan alasan sakit, padahal di saat yang bersamaan justru hadir dalam agenda politik.
Kekecewaan ini disampaikan Khozinudin saat mendatangi Mapolda Metro Jaya pada Senin (21/7/2025).
Menurutnya, ada kejanggalan dalam prosedur pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik. Ia berpendapat bahwa seharusnya Jokowi sebagai saksi korban diperiksa lebih dahulu.
"Karena urutannya adalah dalam penyidikan saksi korban dulu yang harus diperiksa jadi harus saudara JKW yang terlebih dahulu diperiksa," ucap Khozinudin.
Namun, yang menjadi sorotan utama adalah alasan ketidakhadiran Jokowi.
Khozinudin secara blak-blakan menyindir alasan sakit yang digunakan Jokowi untuk menjadwal ulang (reschedule) pemeriksaannya.
Alasan tersebut dinilai tidak konsisten dengan aktivitas Jokowi yang terpantau publik.
Baca Juga: Prabowo 'Sowan' ke Jokowi, Said Didu Curiga Dapat Tugas Jadi Ketua Timses Duet Gibran-Kaesang 2029?
"Saudara JKW mengaku sakit dan minta utk di-reschedule anehnya mengaku sakit tidak bisa hadir ke PMJ tapi dia hadir dalam agenda politik PSI," imbuhnya dengan nada menyindir.
Tuntut Gelar Perkara dan Penyitaan Ijazah Asli
Kedatangan tim hukum Roy Suryo, seorang tokoh publik yang dikenal sebagai pakar telematika dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, ke Polda Metro Jaya bukan tanpa tujuan.
Mereka secara resmi menuntut agar penyidik segera melakukan gelar perkara khusus untuk menangani kasus ini secara transparan dan akuntabel.
Tidak hanya itu, mereka juga mengajukan permintaan yang sangat serius.
Pihaknya mendesak agar penyidik menyita ijazah milik Jokowi yang diklaim asli selama proses hukum ini berlangsung.
Langkah ini diambil untuk memastikan keaslian dokumen tersebut dapat diverifikasi secara independen dalam kerangka penyidikan.
Jokowi di Kongres PSI Saat Jadwal Pemeriksaan
Kontroversi mengenai alasan sakit Jokowi mencuat setelah kehadirannya di kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (19/7/2025).
Momen ini terjadi berdekatan dengan jadwal pemanggilannya oleh polisi.
Dalam acara tersebut, Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, hadir sekitar pukul 16.00 WIB.
Kehadirannya menjadi sorotan karena bertepatan dengan penetapan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, sebagai Ketua Umum PSI periode 2025-2030.
Kaesang sendiri terpilih setelah memenangkan Pemilu Raya internal partai dengan perolehan suara dominan sebesar 65,28 persen.
Jokowi dilaporkan masuk melalui pintu samping gedung, sementara para pendukung menunggunya dari pintu depan, sebelum akhirnya langsung naik ke panggung untuk memberikan pengarahan.
Dalam sambutannya, ia mengaku merasakan semangat yang besar dari kongres PSI yang lokasinya tak jauh dari kediaman pribadinya. Sambil berseloroh, Jokowi juga melontarkan pernyataan bernada politis.
"Saya tahu mana yang mendukung, mana yang mendukungnya setengah, dan mana yang tidak mendukung sama sekali," pungkasnya, seolah mengirim sinyal di tengah dinamika politik yang sedang berjalan.