"Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan akrab ini membahas hasil kunjungan kenegaraan Presiden ke sejumlah negara selama dua pekan terakhir, serta berbagai isu strategis terkini," bebernya sambil mengunggah momen di meja bersama Jokowi sekeluarga.
Tentu saja hal ini membuat netizen geram karena Prabowo dianggap masih seperti bawahan Jokowi.
"Ngapain sih Pak masih harus lapor lapor hasil kunjungan? Bapak kan bukan menhan lagi," celetuk netizen.
Padahal dalam keterangan resminya, Prabowo menyempatkan diri mampir ke kediaman Jokowi karena kebetulan ada kunjungan kerja di kota tersebut.
"Dalam kunjungan kerja ke Surakarta, Presiden menyempatkan diri bersilaturahmi ke kediaman Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta anggota Kabinet Merah Putih," tulis sang presiden.
Jokowi dalam kesempatan bertemu Prabowo itu juga tak tanggung-tanggung sampai mengantar sang presiden setelahnya ke bandara.
"Saya melepas kepulangan Bapak Presiden Prabowo di Bandara Adi Soemarmo. Semoga lancar dan aman sampai tujuan," ungkap Jokowi.
Hubungan Prabowo dan Jokowi di Dunia Politik
Hubungan Prabowo dan Jokowi telah melalui transformasi dramatis, berevolusi dari persaingan sengit yang membelah bangsa menjadi sebuah kemitraan strategis yang menentukan arah kepemimpinan nasional.
Baca Juga: Pengamat Politik Tuding Isu Ijazah Jokowi Cuma Kedok: Ambisi Politik Liar Harus Dihentikan!
Puncaknya adalah kemenangan Prabowo Subianto bersama putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024, sebuah anomali politik yang tak terbayangkan sebelumnya.
Panggung politik nasional pada tahun 2014 dan 2019 menjadi saksi bisu betapa kerasnya persaingan antara Prabowo dan Jokowi.
Keduanya adalah rival utama dalam dua kontestasi pemilihan presiden yang berlangsung sengit dan memicu polarisasi tajam di tengah masyarakat.
![Jokowi dan Prabowo di IKN. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/12/41453-jokowi-dan-prabowo-di-ikn-ist.jpg)
Kampanye yang emosional, perang narasi di media sosial, dan mobilisasi pendukung fanatik menjadi pemandangan sehari-hari.
Pada dua pemilu tersebut, Prabowo Subianto menjadi penantang utama Jokowi.
Persaingan ini bukan hanya soal adu visi dan program, tetapi menjelma menjadi pertarungan ideologis yang menguras energi bangsa. Ketegangan bahkan berlanjut hingga ke ranah hukum melalui sengketa di Mahkamah Konstitusi.