Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan total guru Sekolah Rakyat yang tidak memenuhi panggilan tugas ada sebanyak 143 orang. Walau begitu, Gus Ipul memastikan hal itu tidak menganggu proses belajar mengajar karena seluruh guru yang mengundurkan diri dari Sekolah Rakyat yang belum beroperasi.
"Sebagian besar mereka yang mengundurkan diri berasal dari 23 titik Sekolah Rakyat yang belum beroperasi. Jadi dapat dipastikan tidak mengganggu proses masa pengenalan lingkungan sekolah atau matrikulasi dan belajar mengajar di Sekolah Rakyat," kata Gus Ipul kepada wartawan di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Semula, total guru Sekolah Rakyat yang dinyatakan lolos ada sebanyak 1.469 orang. Namun kemudian, 143 orang atau 9,7 persen di antaranya tidak memenuhi panggilan dan menyatakan mundur melalui aplikasi CASN BKN. Gus Ipul memastikan kalau posisi guru yang tidak memenuhi panggilan itu kini telah diganti.
![Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Sosialisasi Program Persiapan Sekolah Rakyat yang digelar secara daring, Jakarta, Minggu (27/7/2025). [Suara.com/Lilis]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/28/11242-menteri-sosial-saifullah-yusuf-gus-ipul.jpg)
"Jumlah yang sama, 143 guru juga telah diterima sebagai pengganti yang mundur," imbuhnya.
Salah satu alasan tidak memenuhi panggilan tugas di Sekolah Rakyat karena beberapa guru telah diterima pada penempatan formasi guru di daerah, yang sebelumnya merupakan peserta dari formasi guru di daerah yang belum memiliki penempatan tetap.
Selain itu juga karena faktor penempatan tugas yang jauh dari domisili asal.
"Bisa jadi mereka ditempatkan jauh dari domisilinya karena mekanisme optimalisasi penempatan oleh BKN. Ini terjadi jika formasi guru mata pelajaran tertentu di daerah tersebut kosong, maka akan diambilkan dari calon guru pada mata pelajaran yang sama dari daerah terdekat," jelas Gus Ipul.
Pada kesempatan yang sama, Gus Ipul juga menyampaikan bahwa rencananya Presiden Prabowo akan memberikan pembekalan langsung kepada para guru dan kepala Sekolah Rakyat pada bulan Agustus, setelah peringatan HUT RI.
"Kemarin pada saat rapat terbatas sudah kami sampaikan keinginan kami untuk mengundang Bapak Presiden (untuk) memberikan pembekalan kepada seluruh kepala sekolah dan seluruh guru-guru sekolah rakyat, Insya Allah nanti kalau sudah siap kami akan sampaikan," kata Gus Ipul.
Baca Juga: Amnesti-Abolisi Dicap Cuma Drama Politik, Sikap Prabowo Rugikan Pemberantasan Korupsi?
Sebagai informasi sebanyak 37 titik baru Sekolah Rakyat akan beroperasi pada Agustus 2025, penambahan ini melengkapi 63 titik yang lebih dahulu berjalan.
Sementara 59 titik berikutnya ditargetkan beroperasi pada September, sehingga total 159 Sekolah Rakyat akan beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026 yang dapat menampung sekitar 15.370 siswa.