Pemeriksaan kini tidak hanya menyasar para narapidana, tetapi juga menjalar ke jajaran internal Lapas. Sejumlah saksi dari unsur pegawai telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Ini mengindikasikan adanya dugaan keterlibatan atau setidaknya kelalaian fatal dari petugas yang berjaga.
"Pihaknya telah memanggil beberapa saksi dari unsur pegawai Lapas setempat guna dilakukan pemeriksaan terkait perkara tersebut," ujar Jalu.
Dia juga mengungkap fakta lain yang mengisyaratkan adanya masalah sistemik yang lebih dalam. Sebelum kasus video pesta sabu ini meledak, pihaknya sudah pernah memeriksa seorang petugas terkait kepemilikan ponsel—barang terlarang yang menjadi pintu masuk bagi narapidana untuk merekam dan menyebarkan video ini.
"Sebelumnya sudah kita periksa juga satu anggota tapi terkait ponsel. Untuk Kalapas dan KPLP sudah kita panggil di awal," kata dia.
Video pesta sabu ini menjadi puncak gunung es yang menunjukkan bahwa masalah tersebut tidak hanya ada, tetapi mungkin telah berkembang menjadi budaya yang sulit dikendalikan, terjadi bebas di balik jeruji besi yang seharusnya menjadi benteng terakhir penegakan hukum. (ANTARA)