Harga Jengkol Meroket Tembus Rp100 Ribu, Resmi Saingi Harga Daging Sapi!

Kamis, 07 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Harga Jengkol Meroket Tembus Rp100 Ribu, Resmi Saingi Harga Daging Sapi!
Harga jengkol setara dengan daging sapiĀ (Instagram/@susi.agung)

Suara.com - Lupakan sejenak harga daging sapi yang stabil tinggi. Kini, primadona kuliner rakyat, jengkol, tengah naik takhta dengan harga yang membuat banyak orang mengelus dada.

Di sejumlah pasar di Cikarang hingga Majalengka, komoditas beraroma khas ini berubah menjadi barang mewah yang langka dan mahal, memicu keluhan massal dari pedagang hingga ibu rumah tangga.

Fenomena tersebut begitu terasa di pusat-pusat perbelanjaan tradisional. Di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, harga jengkol sudah menyentuh angka fantastis Rp 90.000 per kilogram.

Ilustrasi jengkol yang sudah dikupas (pixabay/andryhariana)
Harga jengkol setara dengan daging sapi  (Ilutrasi/pixabay/andryhariana)

Harga ini bahkan melambung lebih tinggi lagi saat tiba di tangan pedagang eceran, menempatkan jengkol dalam liga yang sama dengan daging sapi berkualitas.

“Barangnya lagi susah, Mas. Kiriman dari petani dibatasi karena memang belum musim panen. Jadi mau tidak mau, kami sebagai pedagang hanya bisa mengikuti harga yang sudah tinggi dari sananya,” ungkap seorang pedagang dengan pasrah.

Kondisi serupa digambarkan oleh Idham  pedagang di Pasar Tambun. Ia menceritakan bagaimana harga jengkol merangkak naik secara perlahan namun pasti, seolah tanpa ada niat untuk kembali turun.

“Ini naiknya seperti teror perlahan. Nggak pernah langsung banyak, paling seminggu naik lima ribu, tapi terus-terusan sampai sekarang enggak turun lagi. Ada turun sedikit sekali, besoknya naik lagi,” jelasnya.

“Kami ambil dari Cibitung saja sudah susah dan mahal, otomatis kami jual lagi harganya pasti ikut kebawa tinggi,” tambahnya.

Akibatnya, lapak jengkol yang biasanya ramai kini mulai sepi peminat. Menurut Idham, banyak ibu rumah tangga yang terpaksa menelan kekecewaan dan mengalihkan uang belanja mereka ke lauk pauk lain yang lebih terjangkau.

Baca Juga: Dikeluhkan Pedagang, Pemprov DKI Siapkan Relokasi Sementara Pasar Barito ke 10 Tempat

Pemerintah daerah pun mengonfirmasi krisis ini. Helmi Yenti, Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, menyatakan bahwa lonjakan harga ini dipicu oleh faktor alamiah.

"Stok memang sangat langka karena sebagian besar tanaman jengkol belum memasuki masa panen," jelasnya.

Harapan sempat muncul di Kabupaten Majalengka, di mana jengkol yang sempat hilang dari peredaran kini mulai terlihat kembali.

Namun, harapan itu pupus seketika saat melihat label harganya. Di tingkat eceran, harganya masih kokoh di angka Rp 100.000 per kilogram.

Komoditas jengkol. [Antara]
Harga jengkol setara dengan daging sapi [Antara]

Lilis, seorang pedagang sayur di pasar Sindangkasih, Majalengka, menyebutkan bahwa kualitas jengkol yang tersedia pun tidak maksimal.

“Barangnya hanya satu jenis, jengkol tua tapi tidak terlalu tua juga. Mungkin karena dikejar kebutuhan pasar jadi dipanen lebih cepat,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI