1. Kontribusi Nyata
Membayar pajak, menaati hukum, menciptakan lapangan kerja, atau mengharumkan nama bangsa melalui prestasi di bidang olahraga, sains, dan seni.
2. Kepedulian Sosial
Terlibat dalam aksi sosial, menjaga lingkungan, dan melawan korupsi adalah wujud nyata cinta tanah air.
3. Identitas Berlapis
Seseorang bisa menjadi penggemar berat One Piece, pendengar setia K-Pop, sekaligus seorang Warga Negara Indonesia yang bangga. Identitas budaya global dan identitas nasional dapat hidup berdampingan, bukan saling meniadakan.

Menganggap Jolly Roger sebagai ancaman adalah sebuah penyederhanaan yang berbahaya.
Itu sama saja dengan menuduh penggemar klub sepak bola Eropa tidak nasionalis.
Fenomena ini seharusnya menjadi cermin bagi negara untuk merefleksikan kembali cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan generasi yang dunianya tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat geografis.
Baca Juga: Warga Tasikmalaya Buat Lorong Merah Putih Sepanjang 250 Meter
Larangan hanya akan memicu perlawanan dalam senyap dan memperlebar jurang komunikasi.
Jalan ke depan bukanlah pencopotan paksa, melainkan dialog.
Pemerintah bisa merangkul komunitas-komunitas ini, memahami aspirasi di balik aksi mereka, dan mungkin menemukan cara untuk menyinergikan semangat 'nakama' dengan semangat gotong royong kebangsaan.
Fenomena bendera One Piece bukanlah ancaman bagi NKRI.
Ia adalah sebuah sinyal, sebuah pesan dalam botol dari generasi baru untuk para pemimpinnya.
"Pahamilah dunia kami, maka kami akan berjalan bersama kalian membangun negeri ini."