Suara.com - Seorang pedagang cilok di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, mengaku menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh preman jalanan. Aksi ini viral usai video peristiwa tersebut tersebar di media sosial.
Dalam rekaman yang beredar, terlihat jelas kaca gerobak cilok milik korban pecah berantakan. Tak hanya dirusak, para preman tersebut juga diduga memalak uang milik pedagang cilok.
Peristiwa ini terjadi di tengah lalu lintas kawasan elit Ibu Kota yang dikenal ramai dan padat itu.
Pedagang cilok yang belum diketahui identitasnya itu tampak mendatangi Pos Polisi Bundaran HI untuk melaporkan kejadian tersebut.
Dalam dialognya dengan aparat, polisi menyebut bahwa "pelaku sudah kabur". Namun hingga kini, belum ada laporan resmi yang diterima oleh pihak kepolisian.
“Sampai saat ini korban belum melapor ke Polsek Metro Tanah Abang,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki kepada wartawan, Jumat (8/8/2025).
Ruslan menambahkan, pihak Unit Reskrim Polsek Tanah Abang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik kasus dugaan penganiayaan tersebut. “Perkembangan lebih lanjut nanti disampaikan,” imbuhnya.
Berikut fakta-fakta kasus pedagang cilok diduga dianiaya preman.
1. Gerobak dirusak hingga kaca pecah
Dalam video yang viral, tampak gerobak cilok milik korban hancur, dengan kaca depan pecah berserakan. Tindakan brutal ini menjadi sorotan warga karena dilakukan di area ramai seperti Bundaran HI.
2. Diduga dipalak
Selain penganiayaan fisik dan perusakan gerobak, korban mengaku dipalak uang oleh para pelaku. Belum diketahui jumlah nominal yang diminta, namun tindakan ini memperparah trauma korban.
3. Korban belum buat laporan resmi ke polisi
Meski sudah mendatangi pos polisi terdekat, korban belum membuat laporan resmi ke Polsek Tanah Abang. Polisi menyebut masih menyelidiki peristiwa ini, meskipun pelaku sudah kabur dari lokasi kejadian.