Suara.com - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto resmi menetapkan enam perwira tinggi TNI Angkatan Darat sebagai komandan di enam Komando Daerah Militer (Kodam) yang baru dibentuk.
Keputusan ini tercantum dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1033/VIII/2025 mengenai pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan TNI.
Enam Kodam baru tersebut dijadwalkan diresmikan pada Minggu, 10 Agustus 2025, melalui Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer (Gepaopshormil) di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat. Presiden Prabowo Subianto akan memimpin langsung prosesi peresmiannya.
Pembentukan Kodam ini bertujuan memperkuat pertahanan di titik-titik strategis Indonesia. Setiap Kodam akan membawahi dua provinsi dengan karakteristik medan dan tantangan keamanan yang berbeda-beda. Panglima TNI pun telah menunjuk para Pangdam yang akan menjadi pemimpin tertinggi di masing-masing wilayah.
Berikut daftar profil singkat keenam Pangdam baru beserta wilayah tugasnya.
1. Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo
Sebelum menduduki jabatan Pangdam XIX/Tuanku Tambusai, Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Danpussenarmed).
Kodam yang ia pimpin membawahi Riau dan Kepulauan Riau, wilayah yang strategis karena menghadap langsung ke Selat Malaka, salah satu jalur perdagangan internasional tersibuk. Tantangan di area ini mencakup pengamanan perbatasan laut, pencegahan penyelundupan, dan menjaga stabilitas kawasan pesisir.
2. Mayjen TNI Arief Gajah Mada
Baca Juga: Vonis Hanya 2,5 Tahun pada TNI Penembak Siswa, Tangis Ibu Pecah di Ruang Sidang
Mayjen TNI Arief Gajah Mada menjabat sebagai Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, sebelumnya bertugas sebagai Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Darat (Aspers KSAD).
Kini, ia memimpin Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol yang membawahi Sumatera Barat dan Jambi. Wilayah ini memiliki bentang alam beragam, dari pegunungan hingga garis pantai. Fokus pengamanan meliputi penjagaan perbatasan laut di Pantai Barat Sumatera dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam yang rawan terjadi.
3. Mayjen TNI Kristomei Sianturi
Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjabat sebagai pangdam XXI/Radin. Ia pernah menjabat sebagai Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi kini dipercaya memimpin Kodam XXI/Radin Inten, yang mencakup Lampung dan Bengkulu.
Sebagai penghubung utama antara Pulau Jawa dan Sumatera, wilayah ini memiliki jalur transportasi vital seperti Pelabuhan Bakauheni. Tantangan keamanannya meliputi pengawasan jalur laut, pemberantasan kejahatan lintas provinsi, serta mendukung pembangunan infrastruktur strategis.
4. Mayjen TNI Zainul Arifin