Sosok Jessica Radcliffe Hanya Rekayasa, Mengapa Video Pelatih Lumba-Lumba Dimakan Paus Viral?

Eko Faizin Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:20 WIB
Sosok Jessica Radcliffe Hanya Rekayasa, Mengapa Video Pelatih Lumba-Lumba Dimakan Paus Viral?
Sosok Jessica Radcliffe Hanya Rekayasa, Mengapa Video Pelatih Lumba-Lumba Dimakan Paus Viral?[Phukethon/Facebook]

Suara.com - Jagat maya media sosial, terutama TikTok dan Facebook, dihebohkan oleh sebuah video yang tragis dan mengerikan.

Kisahnya berpusat pada "Jessica Radcliffe," seorang pelatih lumba-lumba berusia 23 tahun yang disebut tewas mengenaskan setelah diserang dan dimakan oleh paus orca saat pertunjukan.

Video yang menampilkan detik-detik serangan itu sukses memancing amarah, duka, dan simpati dari jutaan warganet.

Namun, ada satu masalah besar yakni sosok Jessica Radcliffe tidak pernah ada, dan seluruh cerita itu 100% hoaks.

Jika ini hanyalah rekayasa, mengapa video ini bisa begitu viral dan dipercaya oleh banyak orang?

Jawabannya terletak pada ramuan sempurna antara psikologi manusia, kecanggihan teknologi, dan cara kerja algoritma media sosial.

Siapa Sebenarnya Jessica Radcliffe?

Berbagai penelusuran dan cek fakta oleh media internasional telah membuktikan bahwa narasi ini sepenuhnya palsu.

Dalam penelusuran, tidak ada catatan resmi, berita, obituari, atau data profesional manapun yang menyebutkan adanya seorang pelatih mamalia laut bernama Jessica Radcliffe.

Baca Juga: Benarkah Pelatih Lumba-Lumba Jessica Radcliffe Tewas Dimakan Paus? Cek Faktanya

Dia adalah sosok yang diciptakan untuk hoaks ini. Bukti visual yang membuat cerita ini meyakinkan adalah hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).

Jika diperhatikan lebih saksama, terlihat jelas ciri-ciri konten AI: suara narator yang datar dan tanpa emosi, gerakan yang terkadang kaku, serta kejanggalan visual pada detail gambar.

Nama taman laut "Pacific Blue Marine Park" yang disebut sebagai lokasi kejadian juga tidak ada di dunia nyata. Singkatnya, dari nama, lokasi, hingga video, semuanya adalah kebohongan yang dirangkai secara digital.

Lalu, mengapa kebohongan ini begitu mudah menyebar dan dipercaya? Ternyata, ada beberapa faktor psikologis dan teknis yang bermain.

1. Memancing Ketakutan dan Simpati

Konten yang paling cepat viral adalah konten yang memicu emosi kuat. Video Jessica Radcliffe menyajikan kombinasi maut:

Ketakutan (Fear): Visual serangan predator raksasa membangkitkan rasa takut mendasar pada manusia.

Simpati (Sympathy): Narasi tentang seorang pelatih muda yang berdedikasi dan tewas secara tragis mengundang rasa iba yang mendalam.

Kombinasi horor dan kesedihan ini mendorong orang untuk segera berkomentar dan membagikan video tersebut sebagai bentuk reaksi emosional.

2. Mencampur Fakta dengan Fiksi

Ini adalah trik paling cerdas dari hoaks ini. Kisah Jessica Radcliffe terasa "masuk akal" karena insiden nyata serangan orca terhadap pelatih memang pernah terjadi.

Kasus yang paling terkenal adalah kematian Dawn Brancheau, seorang pelatih senior SeaWorld yang ditarik ke dalam air dan dibunuh oleh paus orca bernama Tilikum pada 2010.

Dengan meminjam elemen dari tragedi nyata ini, pembuat hoaks memberikan lapisan kredibilitas pada cerita fiksi mereka.

Orang yang samar-samar pernah mendengar tentang insiden Dawn Brancheau menjadi lebih mudah percaya bahwa kejadian serupa terulang kembali.

3. Kekuatan Algoritma Media Sosial

Platform seperti TikTok dan Facebook dirancang untuk menyajikan konten yang memiliki tingkat interaksi tinggi.

Video Jessica Radcliffe, dengan segala drama dan kontroversinya, menghasilkan lautan komentar, share, dan likes. Algoritma melihat ini sebagai sinyal bahwa konten tersebut "menarik" dan secara otomatis menyebarkannya ke lebih banyak pengguna, menciptakan efek bola salju yang tak terbendung.

4. Era Misinformasi AI

Kita hidup di zaman di mana membuat gambar dan video palsu yang meyakinkan menjadi semakin mudah. [10]Hoaks ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi AI dapat dieksploitasi untuk menciptakan disinformasi berskala besar yang sulit dibedakan dari kenyataan oleh mata awam.

Kisah viral Jessica Radcliffe adalah pengingat keras bagi semua untuk lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang dikonsumsi di dunia maya.

Di balik setiap konten yang mengejutkan, selalu ada kemungkinan rekayasa yang dibuat untuk memanipulasi emosi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI