Meski kini Hanafi telah ditangkap polisi, namun publik masih mempertanyakan keberadaan AFM.
Padahal menurut salah satu teman sekantor dengan akun Instagram @iinmelon, AFM masih menunjukkan status online ketika dikirimi pesan melalui WhatsApp, tetapi tidak pernah membalasnya.
Saat ditelusuri melalui akun Instagram milik AFM pun, kolom komentarnya dipenuhi oleh permintaan publik yang memintanya untuk angkat bicara. Pasalnya, AFM sempat mangkir ketika dipanggil oleh pihak berwajib.
Publik pun mempertanyakan tentang tindakan sebenarnya yang dilakukan oleh Hanafi terhadap korban.
Meskipun saat rekonstruksi dilakukan Hanafi mengaku membunuh korban dengan cara dibekap, tetapi keterangan pihak polisi menyebutkan bahwa tengkorak pada jenazah korban mengalami keretakan.
Namun, Hanafi tetap bersikeras tidak melakukan tindakan apapun yang menyebabkan retaknya tengkorak korban.
Tak hanya itu, publik juga menyoroti akun Instagram BPS Halmahera Timur yang dinilai masih bungkam hingga saat ini. Diamnya akun resmi tempat di mana korban bekerja tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi publik.
"Ini pihak BPS nggak ada pernyataan apapun?" tulis akun @anti******
"Kok bisa tidak ada ucapan belasungkawa," komentar @riza******
Baca Juga: 7 Fakta Baru Pembunuhan Brigadir Nurhadi: Dipiting Jurus Maut & Dihantam Cincin Akik
"Masa sih nggak ada ucapan belasungkawa untuk korban? Sedangkan foto-foto korban di kegiatan lain selalu ditampilkan. Bedakan antara memposting informasi pribadi dan bukan. Saya pikir ucapan belasungkawa itu penting," tambah @ms2*****
"Menurut teman kerja Tiwi, pelaku sudah dipecat. Emang cukup, @bps_statistics? Teman saya meninggal loh. Bukan cuma kemalingan. Jasadnya disembunyikan selama 10 hari. Keluarganya bahkan tidak melihat wujudnya sebelum dikuburkan. Ganjarannya apa? Pecat doang? #JusticeForTiwi," sambung @eme****