Sosok Bupati Cirebon yang Tak Mau Senasib Pati, Ternyata Kader Loyal Megawati

Kamis, 14 Agustus 2025 | 15:30 WIB
Sosok Bupati Cirebon yang Tak Mau Senasib Pati, Ternyata Kader Loyal Megawati
Bupati Cirebon Imron Rosyadi[Suarajabar.com/Abdul Rohman]

Suara.com - Sosok Bupati Cirebon Imron Rosyadi atau Kang Imron terseret isu PBB-P2 naik 1.000 persen. 

Padahal kenaikan fantastis tersebut terjadi di Kota Cirebon yang dipimpin oleh Walikota Effendi Edo. 

Imron sendiri memastikan tak akan menaikkan PBB-P2 dalam waktu dekat. Menurut dia, perlu ada kajian lebih jauh soal itu. 

"Kalau pun nanti ada wacana kenaikan, itu harus dibicarakan bersama semua dinas dan mempertimbangkan berbagai pandangan," kata Imron.

Seolah tak ingin seperti kejadian di Pati, Imron mengatakan tiap kebijakannya jangan sampai memberatkan masyarakat. 

"Tidak bisa hanya berdasarkan keinginan pribadi, apalagi sampai mengikuti nafsu, tetapi harus rasional dan tidak memberatkan masyarakat," ujar dia. 

Belajar dari Pati, banyak yang penasaran dengan sosok Imron. Berikut profilnya seperti yang sudah kami rangkum. 

Profil Imron Rosyadi

Bupati Cirebon, Imron Rosyadi. [TIMES Indonesia]
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi. [TIMES Indonesia]

Imron Rosyadi merupakan Bupati petahana yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) pada Pemilihan umum Bupati Cirebon 2024.

Baca Juga: Ramai Soal Royalti Musik, PHRI Gandeng Piyu Padi Reborn dan Armand Maulana Buat Cari Solusi

Lahir di Cirebon pada 17 Desember 1961, jejak pendidikan Imron Rosyadi sangat kental dengan nuansa religius.

Ia menghabiskan masa mudanya selama kurang lebih sembilan tahun, dari 1974 hingga 1983 untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, salah satu pesantren berpengaruh di Cirebon.

Selepas dari pesantren, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung (kini UIN).

Kariernya pun dimulai dari jalur birokrasi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Agama.

Pengalamannya sebagai abdi negara terbilang matang, membawanya menduduki jabatan strategis seperti Kepala Kantor Kementerian Agama di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, hingga akhirnya kembali ke tanah kelahirannya sebagai Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon pada 2016.

Pintu masuknya ke dunia politik terbuka pada Pilkada Cirebon 2018.

Kala itu, ia maju sebagai Calon Wakil Bupati mendampingi Sunjaya Purwadi Sastra dan berhasil memenangkan kontestasi.

Namun sesaat setelah dilantik, Bupati Sunjaya terjerat kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Peristiwa ini secara otomatis menaikkan status Imron Rosyadi dari seorang wakil menjadi Bupati Cirebon definitif pada 1 Oktober 2019 untuk sisa masa jabatan hingga 2024.

Kemudian, Imron kembali terpilih sebagai Bupati Cirebon bersama wakilnya, Agus Kurniawan Budiman pada Pemilihan umum Bupati Cirebon 2024.

Sebagai politisi, Imron dikenal sebagai kader yang tegak lurus pada instruksi partai yang telah mengusungnya.

Kepatuhan Imron Rosyadi sebagai kader banteng teruji saat dirinya tanpa ragu menunda keikutsertaan dalam sebuah retret kepala daerah, setelah menerima instruksi langsung dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

Padahal, rencana keberangkatan bersama rombongan gubernur sudah tersusun.

Peristiwa ini mengukuhkan citra Imron sebagai politisi yang tegak lurus pada garis komando partai, sebuah aset penting dalam dinamika politik internal PDIP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI