Menurut dr Irfan, lingkungan tempat tinggal Raya yang berupa rumah panggung sederhana dengan tanah terbuka di bawahnya diduga kuat menjadi sumber penyebaran cacing.
Ditambah lagi, kebiasaan korban bermain di tanah tanpa sandal memperbesar risiko terinfeksi. Kondisi ini mencerminkan lemahnya sanitasi di wilayah tersebut.
5. Ada Komplikasi Tuberkulosis Meningitis
Selain infeksi cacing, dokter menduga Raya juga mengalami komplikasi tuberkulosis meningitis. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa ayahnya tengah menjalani pengobatan TB paru. Kombinasi keduanya membuat kondisi balita ini semakin kritis dan sulit diselamatkan.
6. Semua Upaya Medis Tidak Berhasil Menyelamatkan
Meski telah menjalani perawatan intensif di ruang PICU, termasuk pemberian obat cacing, kondisi Raya tak membaik. “Pasien datang dalam kondisi terminal. Obat yang kita berikan tidak bisa bekerja optimal,” jelas dr Irfan. Raya akhirnya meninggal dunia pada 22 Juli 2025 pukul 14.24 WIB.
7. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Jatuhkan Sanksi
Kasus ini membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, murka. Dalam rapat paripurna DPRD Jabar, ia menegaskan kejadian ini sebagai penderitaan bersama.
“Seorang anak berusia 3 tahun dari sebuah kampung terpencil di Kabupaten Sukabumi meninggal dunia. Ibunya mengalami gangguan jiwa, sementara ayahnya menderita TBC,” ucapnya.
Sebagai bentuk sanksi, KDM menunda pencairan bantuan desa untuk wilayah tersebut.