Suara.com - Panggung pertarungan menuju kursi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2025-2030 mulai memanas.
Sejumlah nama, baik dari kalangan internal maupun eksternal, mencuat ke permukaan, diwarnai seruan agar para kandidat tak hanya kuat secara karakter, tetapi juga memiliki modal besar atau menjadi "tauke" untuk membangkitkan kembali partai berlambang Ka'bah itu ke Parlemen pada 2029.
Politisi PPP, Usman M. Tokan, mengungkapkan bahwa mesin politik partai mulai bergerak seiring mendekatnya Muktamar.
Ia menyambut baik deklarasi pertama yang dilakukan oleh Prof. Dr. Husnan Bay Fanani, seorang figur yang pernah menjabat Wakil Sekjen PPP dan Duta Besar RI untuk Azerbaijan.
"Kami sangat bersyukur sudah ada yang mendeklarasikan diri. Beliau adalah calon kandidat pertama," ujar Usman kepada Suara.com, dikutip Rabu (20/8/2025).
Namun, ia memberi catatan bahwa Husnan sudah jarang aktif di PPP sejak menjadi duta besar.
Tantangan pun langsung dilayangkan kepada Husnan.
"Silahkan sosialisasikan visi misi, bagaimana kiatnya membesarkan PPP termasuk di dalamnya menghadirkan kembali PPP di Parlemen 2029," tegas Usman.
Usman membeberkan kriteria tak tertulis namun krusial yang menjadi harapan para kader. Mengutip mantan Ketua Umum Romahurmuziy (Gus Rommy), pemimpin PPP ke depan juga harus seorang "tauke".
Baca Juga: Skandal Bansos Beras 2020: KPK Seret Gary Tanoesoedibjo dan Petinggi Logistik!
"Pemimpin PPP ke depan diperlukan sosok pemimpin yang kuat, berkarakter, mempunyai networking yang sangat bagus serta berpengalaman luas. Ditambah lagi menurut Gus Rommy adalah tauke," ungkapnya blak-blakan.
Selain Husnan, sorotan utama kini tertuju pada figur internal yang sangat diperhitungkan: Gus Idror Maimoen, putra dari ulama kharismatik almarhum Mbah Maimoen Zubair.
Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Anwar Sarang, Gus Idror dianggap memiliki basis massa dan legitimasi spiritual yang kuat.

"Kami berharap Gus Idror segera menyusul Prof. Husnan," seru Usman, sambil menyebut nama-nama potensial lain seperti Sandiaga Uno, Amir Uskara, Gus Arwani, Gus Yasin, hingga Plt. Ketua Umum saat ini, Muhamad Mardiono.
Sementara itu, nama-nama besar dari eksternal seperti mantan KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman dan Wagub Jatim Emil Dardak, dan Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dikabarkan telah menyatakan tidak berminat.
Namun, dua nama lain, yakni mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Agus Suparmanto, masih dinanti kepastiannya.