'Beda Spesies?': Krisis Empati di Senayan
Rentetan peristiwa ini melahirkan sebuah kesimpulan pahit di benak publik: para anggota dewan hidup di dalam "gelembung" privilese yang membuat mereka kehilangan empati dan koneksi dengan realitas.
Mereka dianggap tidak lagi merasakan bagaimana susahnya hidup dengan gaji UMR, bagaimana cemasnya melihat slip gaji terpotong, atau bagaimana lelahnya berjuang untuk sekadar bertahan hidup.
Cemoohan sarkastis "duh, emang beda spesies ya?" adalah teriakan frustrasi dari rakyat yang merasa tidak lagi diwakili, bahkan dipandang sebelah mata oleh orang-orang yang seharusnya memperjuangkan nasib mereka.
Kini, bola panas ada di tangan Deddy Sitorus dan PDI Perjuangan. Apakah ini adalah sebuah "slip of the tongue" yang disesali, atau cerminan jujur dari mentalitas elite yang sesungguhnya?
Bagaimana menurut Anda? Apakah perbandingan antara pejabat dan rakyat memang sebuah "sesat logika"? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar.