Ikut Diviralkan Melanie Subono, Cerita Pengemudi Ojol Jadi Korban Tembakan Gas Air Mata Aparat

Selasa, 26 Agustus 2025 | 14:27 WIB
Ikut Diviralkan Melanie Subono, Cerita Pengemudi Ojol Jadi Korban Tembakan Gas Air Mata Aparat
Melanie Subono [Instagram]
Kesimpulan
  • Pengemudi ojol jadi korban salah sasaran gas air mata.
  • Ia alami kerugian materiil dan trauma bersama keluarga.
  • Tindakan aparat dinilai abai terhadap warga non-pendemo.

Suara.com - Seorang pengemudi ojek online (ojol) menjadi korban salah sasaran tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian.

Peristiwa ini terjadi di tengah aksi demonstrasi yang menuntut pembubaran DPR RI pada Senin, 25 Agustus 2025.

Momen tersebut terekam dalam sebuah video, dan ikut diviralkan oleh aktivis dan musisi Melanie Subono melalui akun Instagram pribadinya.

Video yang mulanya diunggah akun GMNI Esa Unggul itu menampilkan seorang pengemudi ojol dengan wajah yang masih berlumuran pasta gigi, diduga untuk meredakan perih akibat gas air mata.

Pengemudi yang tidak disebutkan namanya itu menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya.

Ia mengaku sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan pesanan makanan ke daerah Petamburan, Jakarta.

Saat melintas di lokasi yang berdekatan dengan aksi massa, ia diarahkan oleh petugas untuk berbelok ke kiri.

"Saya mau nganter makanan ke daerah Petamburan, tapi sama polisi yang di sana, suruh belok kiri," tuturnya.

Namun sesaat setelah mengikuti arahan petugas, ia justru menjadi sasaran tembakan gas air mata.

Baca Juga: Melanie Subono Singgung Empati Pejabat: Rakyat Laper Malah Pamer Harta di Medsos

"Pas banget saya belok kiri mau nganter makanan, malah ditembakin gas air mata," katanya.

Efek dari tembakan tersebut, menurutnya, langsung terasa ke matanya saat ia masih berada di atas sepeda motor.

"Tembaknya tuh kena mata saya langsung," ucapnya dengan nada kesal.

Akibat insiden tersebut, ia terpaksa membuang pesanan makanan pelanggan yang nilainya mencapai ratusan ribu rupiah.

"Makanannya saya buang gitu. Itu harganya hampir Rp135 ribu," ungkapnya.

Ia pun menyayangkan tindakan aparat yang tidak pandang bulu dan tidak mempertimbangkan keberadaan warga lain yang tidak terlibat dalam aksi demonstrasi.

"Emang istilahnya Brimob ini ada dong hati nurani, nggak semuanya pendemo ini di jalan," katanya.

Bahkan, pengemudi ojol itu saat kejadian, sedang membawa istri dan anaknya juga.

"Di situ saya bawa anak, saya bilang. Ditembak gas air mata lima kali," tambahnya.

Ia mempertanyakan siapa yang akan bertanggung jawab atas kerugian materiil yang dialaminya.

"Emang mau Brimob ganti? Emang mau pemerintah ganti? Lihat dong rakyat kecil," pungkasnya.

Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin kemarin memang sempat diwarnai kericuhan.

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan pelajar.

Unjuk rasa tersebut dipicu oleh sejumlah tuntutan, termasuk pembubaran DPR dan penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota dewan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?