Driver Ojol Ancam Ramai-ramai Matikan Aplikasi saat Demo di DPR dan Istana Besok, Ini 7 Tuntutannya

Selasa, 16 September 2025 | 13:04 WIB
Driver Ojol Ancam Ramai-ramai Matikan Aplikasi saat Demo di DPR dan Istana Besok, Ini 7 Tuntutannya
Ilustrasi sejumlah pengemudi ojek daring (ojol) melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc]
Baca 10 detik
  • Aksi tersebut rencananya dimulai di Kementerian Perhubungan, berlanjut ke Istana, dan berakhir di depan Gedung DPR/MPR RI.
  • Salahs atu tuntutan mereka mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.
  • Mereka ramai-ramai akan mematikan aplikasi ojol atau off bid sebagai bentuk protes keras.

Suara.com - Ribuan pengemudi ojek online atau ojol akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran, pada Rabu (17/9/2025) besok.

Aksi tersebut rencananya dimulai di Kementerian Perhubungan, berlanjut ke Istana Merdeka, dan berakhir di depan Gedung DPR/MPR RI.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengatakan aksi yang digelar bertepatan dengan Peringatan Hari Perhubungan Nasional ini salah satu tuntutannya mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.

“Tuntutan kami agar Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi,” kata Igun kepada wartawan, Selasa (16/9/2025).

Aksi bertajuk “Potongan Aplikator 10% dan Copot Menteri Perhubungan” ini menyoroti kebijakan Menhub Dudy yang dinilai tunduk pada kepentingan perusahaan aplikator.

Lebih jauh, Igun menegaskan aksi besok juga akan diwarnai langkah nekat para driver dengan ramai-ramai mematikan aplikasi ojol atau off bid sebagai bentuk protes keras.

“Himbauan Garda terhadap warga Jakarta agar memilih moda transportasi alternatif pada Rabu 17 September 2025 karena sebagian besar transportasi online akan mematikan aplikasi secara masif sebagai bentuk solidaritas pergerakan aksi demonstrasi ojek online ke Kemenhub, Istana dan DPR RI,” ujarnya.

Selain menuntut pencopotan Menhub, massa ojol membawa tujuh tuntutan utama. Berikut isi tuntutannya:

  1. RUU transportasi online masuk Prolegnas 2025–2026;
  2. Potongan aplikator 10% harga mati;
  3. Regulasi tarif antar barang dan makanan;
  4. Audit investigatif potongan 5% aplikator;
  5. Hapus fitur aceng, alot, multi order, member berbayar, dan lain-lain;
  6. Copot Menteri Perhubungan;
  7. Kapolri usut tuntas tragedi 28 Agustus 2025.

Baca Juga: Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI