- Berdasar hasil penyelidikan, pelaku disebut terdeteksi menggunakan nomor dan berada di luar negeri.
- Meski ancaman itu sempat membuat heboh, Ade Ary memastikan kondisi Jakarta dan sekitarnya aman dan terkendali.
- Sebelumnya tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara mendapat pesan teror ancaman bom dari nomor tak dikenal.
Suara.com - Polda Metro Jaya mengungkap indentitas pelaku teror ancaman bom ke tiga sekolah internasional di Jakarta Utara dan Tangerang Selatan diduga orang yang sama.
Berdasar hasil penyelidikan, pelaku disebut terdeteksi menggunakan nomor dan berada di luar negeri.
“Diduga yang memberi ancaman sama orangnya. Motifnya sama, dari identitas pengirim yang sama. Sementara teridentifikasi dari luar negeri posisinya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).
Meski ancaman itu sempat membuat heboh, Ade Ary memastikan kondisi Jakarta dan sekitarnya aman dan terkendali. Ia juga mengingatkan masyarakat tidak perlu panik.
“Sampai dengan saat ini wilayah hukum Polda Metro Jaya aman terkendali. Masyarakat dapat melakukan aktivitas. Kami ada 24 jam di lapangan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.
Minta Tebusan USD30.000
Sebelumnya tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara mendapat pesan teror ancaman bom dari nomor tak dikenal.
Dalam pesan tersebut pelaku sempat menuntut pihak sekolah agar menyerahkan uang tebusan sebesar USD 30.000 yang diminta dikirim melalui mata uang kripto.

Teror bom ini pertama kali diterima pihak sekolah internasional Jakarta Nanyang School, Tangerang Selatan pada Selasa (6/10/2025) pagi.
Baca Juga: Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
Tak berselang lama, siang harinya, polisi kembali menerima laporan dari Mentari Intercultural School, Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan terkait adanya teror serupa.
Sedangkan teror ketiga diterima sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada malam hari.
Aparat kepolisian telah memastikan di tiga sekolah internasional tersebut tidak ditemukan adanya bom. Kepastian ini disampaikan berdasar hasil pemeriksaan yang dilakukan tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya.
Sementara dari hasil penyelidikan awal diketahui kalau pesan ancaman itu dikirim menggunakan nomor berkode negara Nigeria.